JAKARTA – Di cafe Safari di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, para penggemar merayakan “40 tahun Dian Piesesha Berkarya”, Minggu (28/9/2019). Acaranya berlangsung meriah.
Diens Marantika, fans yang juga sahabat Dian Piesesha dari kota Cirebon, mengatakan penggemar datang dari berbagai kota di pulau Jawa. “Minggu pertama diumumkan tempat sudah fully book, ” katanya senang.
Selain makan siang, para penggemar menyanyikan Dian Piesesha yang populer. Rudy Mulyadi membawakan lagu “Bunga” lagu ciptaan Dian Pisesha dari album “Engkau Segalanya Bagiku” sendiri dalam iringan akustik.
Dian Piesesha kelahiran Bandung, 9 Maret 1961. Meluncurkan album perdananya “Katakanlah Sayang” (1979). Tapi populer lewat lagu “Bara Api senyummu” (1983) dan album “Aku Tak Ingin Sendiri” (1984) yang populer hingga kini.
“Acara ini sepenuhnya inisiatif fans Mbak Dian Piesesha. Kami hanya memfasilitasi, ” kata Bunda Winda Susanti, dari manajemen JK Records, label yang selama ini merekam lagu lagu Dian Piesesha.
JK Records merekam banyak penyanyi cantik di awal 1980-an dan mendapat tempat di hati penggemar lagu pop Indonesia dan masih disukai hingga kini. Kaset masing masing penyanyinya terjual hingga jutaan keping.
“Bersama Tante Mer (riam Bellina) Tante Dian (Piesesha) lagunya tetap jalan dan dicari fansnya sampai sekarang, ” kata Leonard “Nyo” Kristianto, produser JK Record yang meneruskan bisnis yang dirintis ayahnya, Judi Kristianto.
“Kami pasarkan secara digital. Ada fisik juga, CD dan DVD tapi dikit,” kata Nyo.
Dian tampil di panggung disambut antusias. Kamera HP menunjukan ke wajahnya. “Jangan main HP, jangan moto-moto mulu, ya. Awas kalau nggak ikut nyanyi,” ancamnya disambut tawa.
Dian Piesesha mengawali acara dengan lagu “Cemara Cemara Cinta” dan “Kuncup Hati Layu Pasti ” yang diciptakannya di tahun 1983. Dian nyanyi dengan penuh penghayatan sampai menitikkan air mata.
“Saya nggak sedih, lho. Saya bahagia karena ketemu teman teman semua, ” katanya sambil mengusap air mata. “Tapi memang cicilan kulkas belum lunas, beras juga udah habis,” katanya berseloroh.
Di tengah acara Obbie Messakh muncul dan ikut membawakan lagu “Kisah Kasih di Sekolah” yang mempopulerkan namanya.
“Daei saya memanggilnya Emak. Dia mirip Emak saya, ” kata Obbie Mesakh berkomentar tentang Dian “Hidup Emak emak!” Teriaknya disambut koor penggemar yang hadir. –