Wednesday, 11 December 2019

Menteri BUMN:

Waktu Tempuh 46 Menit, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Beroperasi 2021

Selasa, 1 Oktober 2019 — 5:55 WIB
rini

JAKARTA  – Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) berjalan on target dan telah memasuki tahap pembangunan jalur elevated  (jalur layang).

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini M. Soemarno saat meninjau proyek tersebut memastikan Kereta Cepat Beroperasi 2021, Jakarta-Bandung Ditempuh 46 menit.

Hal ini diungkapkan Menteri Rini saat menyaksikan langsung proses instalasi girder di casting yard 1, Cikarang Barat yang merupakan tempat produksi girder terbesar untuk Proyek KCJB pada Senin (30/9/2019).

Prosesi Instalasi box girder pertama dengan bobot 900 ton tersebut disaksikan juga oleh Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Republik Indonesia Xiao Qian, Direktur Jenderal Pengadaan Tanah Kementerian ATR/BPN Arie Yuriwin beserta Direksi perusahaan BUMN lainnya.

“Ini pencapaian luar biasa dan suatu lompatan untuk memacu semangat sinergi semua pihak yang terlibat untuk mewujudkan Kereta Cepat pertama pada 2021,” tutur Rini. “Saya mendorong semoga berjalan baik dan dapat beroperasi sesuai yang ditargetkan.”

Nantinya,  kereta cepar beroperasi, perjalanan Jakarta – Bandung menempuh jarak 140 km akan dapat dinikmati dengan waktu tempuh kurang 60 menit dengan melintasi empat stasiun kereta cepat yaitu Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Walini, dan Stasiun Tegalluar.

“Dari total 142,3 km trase Kereta Cepat, jarak Halim hingga Tegalluar akan dapat ditempuh hanya dalam waktu sekitar 36 menit untuk pejalanan langsung atau sekitar 46 menit untuk perjalanan tidak langsung,” ungkap Menteri Rini.

Kereta cepat ini hadir dengan teknologi modern dilengkapi dengan sistem keamanan terbaik sehingga selain kecepatan juga mampu memberikan kenyamanan dan keamanan untuk para penumpang.

Direktur Utama PT KCIC Chandra Dwiputra mengatakan, 60 persen dari total keseluruhan trase KCJB didominasi oleh struktur elevated, pemasangan box girder ini akan mendorong percepatan pembangunan trase yang direncanakan tersambung keseluruhannya pada 2020 dan beroperasi 2021.

Pada kawasan Halim, stasiun kereta cepat akan terintegrasi dengan Light Rail Transit Jakarta, Bus Rapid Transit (BRT) dan memiliki akses strategis dikarenakan lokasinya yang cukup dekat dengan Bandara Internasional Halim Perdanakusuma. (dwi/win)