JAKARTA – Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengungkapkan, peluru ketapel yang rencananya digunakan untuk menggagalkan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2019 – 2024, merupakan bom yang dikemas menyerupai bola karet.
Bola karet tersebut akan dilempar dengan menggunakan ketapel kayu dan atau besi, ke arah objek sasaran. Jika mengenai objek sasaran seperti tembok atau benda keras lainnya, maka bola karet itu akan meledak.
Argo menyebut, ledakan yang dihasilkan oleh peluru ketapel itu seperti mercon banting. Pasalnya bom akan meledak jika mengenai benda keras ataupun bahan mudah terbakar.
“Ini (peluru katapel) dibuat mirip dengan mercon banting. Di dalam bola karet, terdapat bahan peledak dan jenisnya yang mengetahui adalah Puslabfor,” ujar Argo saat dikonfirmasi, Selasa (22/10/2019).
Lebih lanjut ia mengatakan, Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri kini tengah meneliti jenis bahan peledak yang dimasukkan ke dalam bola karet tersebut.
Ia mengungkapkan, polisi telah melakukan uji coba meledakkan bom peluru katapel itu sebanyak tiga kali. Dari video uji coba yang diterima oleh wartawan, terlihat kalau daya ledak bom tersebut relatif kecil. Ledakan dari bom peluru ketapel itu menyerupai ledakan petasan.
Sebelumnya, sebanyak enam orang diamankan oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya. Diduga, keenam tersangka itu berupaya menggagalkan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2019 – 2024. Mereka adalah SH, E, FAB, RH, HRS, dan PSM, yang memiliki peran masing-masing. Tak hanya berencana menggagalkan pelantikan dengan bom peluru mercon saja, tetapi juga melepaskan monyet ke Gedung MPR/DPR RI dan Istana Negara, Jakarta.
Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 169 ayat 1 KUHP dan atau Pasal 187 ayat 1 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 Undang-Undang Darurat dengan ancaman hukuman lima sampai dua puluh tahun penjara.
Untuk diketahui, kelompok ini masih berkaitan dengan rencana penggagalan yang dilakukan oleh Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) Abdul Basith alias AB. (firda/mb)