JAKARTA – Mengklaim tanahnya berubah menjadi pabrik, puluhan warga menggelar aksi demo di depan kantor PT Taruma Indah dan Pulogadung Steel di Kawasan Industri Pulo Gadung, Cakung, Jakarta Timur, Rabu (23/10/2019).
Mereka meminta kedua perusahaan itu mengembalikan tanah seluas 2,5 hektar yang tepatnya ada di Jalan Rawa Kepiting itu. “Kami minta apa yang menjadi hak kami dikembalikan, yaitu berupa tanah yang diklaim sepihak oleh PT Taruma indah dan Pulogadung Stell,” teriak Raden Suryadi, ahli waris dari RT 06/03, Jatinegara Kaum, Rabu (23/10).
Suryadi mengaku kecewa dengan sikap perusahaan tersebut, karena seolah mengabaikan tuntutan warga terkait pengembalian tanah dan melaksanakan pembayaran ahli waris atas tanah yang sudah digunakan. Apalagi, kata Suryadi, secara status hukum sudah ada seorang mantan Dirut PT Taruma Indah yang kini menyandang status terdakwa.
“Luas tanah saya kurang lebih 21.000 meter persegi untuk tujuh ahli waris, semuanya belum diganti rugi sampai sekarang. Makanya kita juga sedang melakukan proses hukum,” terangnya. Sekaligus mengaku menyesalkan sikap kedua perusahan itu, karena menggunakan preman sebagai langkah pencaplokan.
Senada dengan Suryadi, Madrais, ahli waris lain yang tengah bersengketa dengan mantan Dirut PT Taruma Indah Rawi Sangker di PN Jaktim menyebut dalam prosesnya mereka kerap menyewa orang bayaran untuk dibenturkan dengan ahli waris.
“Mereka sewa preman untuk mengusir kami. Tapi sekarang, kami sudah tidak takut. Kami akan bertahan dan berjuang sampai tuntutan kami didengar,” katanya.
Lahan milik warga yang berada di Rawa Kepiting itu saat ini sudah berubah menjadi bangunan pabrik, tempat penyimpan parkiran truk, gentong penyimpan bahan dan besi-besi panjang berikut baja-baja.
“Semuanya dilakukan tanpa pemberitahuan, melainkan mengusir dengan fisik serta sewenang-wenang menggunakan kekuatan yang dimiliki,” tukasnya.
Secara terpisah, pengelola Pulogadung Steel, Ismail Mandry, saat dikonfirmasi awak media terkait tuntutan warga melalui sambungan telepon tidak menjawab sama sekali. (Ifand/win)