GUS DUR dulu pernah mengatakan, orang paling ikhlas ya Prabowo. Sekarang dibuktikan, dia legawa saja ketika dibully pendukungnya lantaran bersedia jadi Menteri Pertahanan kabinet Jokowi. Kabarnya dia juga tak mau ambil gaji, bahkan renovasi ruang kerja mau dibiayai sendiri. Di Kemenhan Prabowo siap jadi Pasukan Berani Nombok.
Ketika mengisi LHKPN setelah ditunjuk menjadi Menhan, Prabowo menyebut angka Rp1,9 triliun. Saat nyapres dulu dia juga melaporkan hartanya seputar itu. Walhasil, kekalahannya dalam Pilpres tempo hari sama sekali tak menggerus hartanya. Apakah Capres 02 ini maju karena 100 persen biaya sponsor, atau semua diback up Sandiaga Uno?
Buat orang Indonesia pada umumnya, jadi pejabat dulu baru kaya, mau jadi pejabat karena ingin kaya. Maka sosok seperti Prabowo dipertanyakan orang, sudah kaya raya begitu kok mau-maunya jadi menteri. Itu kan sama saja legan golek momongan (cari penyakit) kata orang Banyumas asal leluhur Prabowo.
Tapi kan orang hidup tidak mengejar kekayaan melulu. Ingin juga kehormatan. Maka sosok seperti Prabowo, mau jadi pejabat tinggi negara sebetulnya hanya mengejar status belaka; Menteri Pertahanan yang membawahi TNI darat, laut dan udara. Lebih dari itu dia ingin menyumbangkan darmabaktinya pada negara, lewat Kementerian Pertahanan Prabowo ingin menjadikan Indonesia macan Asia.
Untuk itu dia harus rela dibully baik oleh kampret maupun kecebong. Bagaimana ceritanya, mantan Capres kok sekarang mau disuruh-suruh eks rivalnya dalam Pilpres. Lagi-lagi benar kata Gus Dur dulu, begitu ikhlasnya seorang Prabowo, meski jadi korban “lambe nggambleh” (nyinyir) tetap diam saja.
Ada kabar dari Jubir Gerindra Dahnil Simanjuntak, Prabowo tak mau ambil gaji Menhan. Tapi ternyata yang bersangkutan membantahnya, dia tetap akan menerima gajinya, yah……sekedar untuk isi-isi kantong. Yang jelas, Prabowo hendak merenovasi ruang kerjanya di Kementerian dengan biaya sendiri.
Sayang, Banggar DPR melarang Prabowo melakukannya. Di samping sudah ada dana yang disiapkan, membiayai asset negara dari kantong sendiri akan bikin repot pertanggungjawabannya di BPK. Prabowo siap mematuhinya, seperti halnya ketika dia harus pakai mobil menteri ketimbang pakai mobil pribadi. Memang, tekad jadi pasukan berani nombok tak selalu bisa diterima. (gunarso ts)