Wednesday, 13 November 2019

Sandiaga Uno: Revolusi Industri 4.0 Ubah Industrialisasi Menjadi Digitalisasi

Selasa, 12 November 2019 — 21:27 WIB
sandiaga uno

JAKARTA – Perkembangan teknologi pada era revolusi 4.0 sudah saatnya diterapkan oleh pelaku usaha industri. Revolusi industrialisasi yang ada akan berubah menjadi digitalisasi.

Pengusaha Sandiaga Salahuddin Uno yang juga Wakil Ketua Pembina DPP Partai Gerindra mengatakan, perkembangan teknologi pada era revolusi industri 4.0 sudah seharusnya diterapkan di Indonesia. Sebab, berbagai teknologi yang menjadi tanda dimulainya revolusi 4.0, sudah mulai diterapkan di berbagai lini.

Salah satu yang dimaksud Sandiaga adalah artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

“Perkembangan dari industrialisasi menjadi digitalisasi yang sedang berubah. Robot, mungkin 3-4 tahun ke depan akan membantu atau justru akan mengubah kita,” kata Sandiaga dalam acara Never Give Up 4.0 yang digelar di UnionSPACE Satrio Tower, Lv.16, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (12/11/2019).

Sandiaga mengatakan, akan ada banyak beberapa pekerjaan yang bisa dihasilkan di dalam industri 4.0. Namun juga, ada pekerjaan yang dihancurkan atau ditiadakan ketika memasuki era industri 4.0. “Industri 4.0, akan sangat berpotensi menambah jumlah kerja tetapi juga akan menghilangkan kerja, harus ada positivisme di situ. Saya sangat optimis dengan kondisi tersebut, tetapi juga kita harus berhati-hati,” tambah Sandiaga.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menambahkan, beberapa sektor lapangan pekerjaan baru ke depan mungkin bisa dirasakan yakni kontruksi, manufaktur, dan juga retail. Namun, ada juga, beberapa yang dikhawatirkan berpotensi mengurangi pekerjaan. “Ke depan, apa saja yang akan dibutuhkan di sektor dan pasar tenaga kerja apa saja, yang ditambah kerjanya atau jumlahnya, yang less job adalah transportasi yang perlu diwaspadai untuk kehilangan pekerjaan,” tuturnya.

Mantan calon wakil presiden ini menyebutkan inovasi Revolusi 4.0 seperti yang dilakukan para startup atau pengusaha muda di UnionSPACE, yakni penyedia ruang kerja seperti ruang kantor, coworking space dan ruang meeting yang telah memiliki network di Thailand, Manila dan Kuala Lumpur.

Pasalnya, sejak didirikan pada tahun 2016, UnionSPACE telah memberikan ruang kerja kepada lebih dari 6.000 entrepreneur Indonesia dan Asia Tenggara untuk membangun dan mengembangkan bisnisnya. “Saya cukup optimistis kalau kita bisa berubah sehingga ranking-nya 40 besar dunia. Kita bisa tangkap peluang lain lagi dan kuncinya never give up dan buat pemerintahan juga harus jemput bola,” katanya. (adji/ys)