JAKARTA – Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi meminta semua pihak menghentikan perdebatan masalah ucapan salam, karena dikhawatirkan dapat menimbulkan kesalah pahaman dan mengganggu harmoni kehidupan umat beragama.
Itu disampaikan Zainut di Jakarta, Selasa (12/11), menanggapi tentang larangan mengucapkan salam semua agama bagi pejabat negara.
“Kami menghargai adanya berbagai pandangan dan pendapat baik yang melarang maupun yang membolehkan, semua itu masih dalam koridor dan batas perbedaan yang dapat ditoleransi,” ucap Zainut.
Wamen mengatakan semua pihak hendaknya membangun pemahaman yang positif ( husnut tafahum ), mengembangkan semangat toleransi (tasammuh) dan merajut tali persaudaraan (ukhuwah) baik persaudaraan Islam (ukhuwah Islamiyyah ) , persaudaraan kebangsaan (wathaniyyah) maupun persaudaraan kemanusiaan (basyariyyah).
Zainut juga mengimbau agar para pemimpin umat beragama baik interen maupun antarumat beragama melakukan dialog untuk membahas dan mendiskusikan masalah tersebut dengan cara kekeluargaan, sehingga masing-masing pihak dapat memahami permasalahannya secara benar.
“Spirit kerukunan umat beragama harus diwujudkan melalui sikap dan perilaku keberagamaan yang santun, rukun, toleran, saling menghormati, dan menerima perbedaan keyakinan kita masing-masing,” Zainut menandaskan.(johara/tri)