Thursday, 05 December 2019

Ke Polisi Bawa Potongan Kepala Istri, Bapak 4 Anak Ini Gunakan Pisau Rp30 Ribu

Rabu, 13 November 2019 — 7:29 WIB
Sumber: India Today

Sumber: India Today

INDIA – Bapak empat anak ini buka suara soal alasan memutilasi istrinya. Ia mengaku sudah dua bulan merencanakan pembunuhan itu.

India Today menyebut Naresy Baghel berkeliaran dengan becaknya tanpa tujuan. Ia juga membawa-bawa potongan kepala istrinya sebelum akhirnya mendatangi kantor polisi Hari Parwat untuk menyerahkan diri.

Polisi menyebut dalam pemeriksaan pria 45 tahun itu mengaku telah membunuh istrinya, Shanti. Naresh mengatakan mencurigai istrinya dalam beberapa bulan terakhir ini.

(Baca: Jalan Kaki ke Kantor Polisi, Bapak 4 Anak Bawa Kepala Istri)

Bapak tiga anak perempuan dan satu anak lelaki ini mengaku telah beberapa kali menanyakan langsung ke Shanti. Namun, katanya, wanita 39 tahun itu membantah bahkan melecehkannya dengan menyebutnya sebagai pecandu alkohol.

Kesal, Naresh selama dua bulan terus memikirkan untuk menghabisi istrinya. Maka, ia membeli pisau daging besar di pasar seharga Rs 150 atau sekitar Rp30 ribu. Selanjutnya, ia menunggu waktu yang tepat.

Pada malam sebelum pembunuhan, dia tidur dengan istrinya di kamar lain. Saat istrinya tidur nyenyak, dia mengeksekusi wanita malang itu.

Naresh kemudian membungkus tubuh Shanti dengan selimut, membersihkan kamar dan pisau yang dipakainya. Ia lalu berganti pakaian, mengunci ruangan dan meninggalkan rumah.

Dia berkeliaran tanpa tujuan sambil membawa kepala istrinya dalam tas. Setelah beberapa jam, dia memasuki kantor polisi Hari Parwat untuk menyerahkan diri.

Namun, kerabat Shanti menceritakan kisah yang sama sekali berbeda. Chob Singh, ayah, mengatakan Naresh adalah pecandu alkohol. Bahkan di bawha pengaruh alkohol kerap menganiaya putrinya saat anaknya itu memintanya berhenti mennggak alkohol. Meski begitu tak terlintas di bekaknya bahwa menantunya akan sekeji itu pada anak perempuannya.

Chob Singh juga mengatakan telah memberinya tanah untuk digunakan menantunya bertani. Namun Naresh menjual sebagian besar tanah itu dan uangnya dihabiskan untuk membeli minuman keras.

Anak perempuan tertua Naresh yang masih 13 tahun mengatakan mendengar teriakan ibunya di tengah malam. Ia juga mengingatkan adiknya yang terbangun untuk kembali tidur setelah tak terdengar suara lain.

Namun saat bangun pagi, kakak adik inji tak mendapati ibunya. Mengira ibunya masih tidur, si sulung membuka kamar ornagtuanya. Ia kaget melihat tubuh ibunya terbungkus selimut.

Menyadari ada yang tak beres, anak-anak itu kemudian memberi tahu tetangga yang kemudian ada yang menelepon polisi.

Namun Naresh membantah tengah mabuk saat memutilasi istrinya. Ia terus saja menuduh istrinya punya hubungan dengan pria lain di luar pernikahan mereka. (yp)