BEKASI – Musim penghujan tiba. Pemerintah Kota Bekasi menggalakkan pembuatan lobang biopori. Camat lurah diminta menjadi pelopor pembuatan biopori.
Walikota Bekasi Rahmat Effendi mengintruksikan camat lurah mulai waspada pada wilayahnya dalam menghadapi musim penghujan. Saluran air maupun sampah menjadi perhatian tersendiri.
Termasuk, katanya, pembuatan biopori sebagai resapan air saat hujan turun. Camat lurah diminta mengajak elemen masyarakat sebagai kepedulian terhadap lingkungan.
Walikota Bekasi Rahmat Effendi bahkan mencontohkan langsung dengan membuat lobang resapan biopori di area taman Kantor Walikota Bekasi. Pembuatan ini sekaligus pencanangan pembuatan lubang biopori di seluruh wilayah Kota Bekasi.
“Agar juga cadangan air tanah bisa terjaga. Kita buat ratusan lubang di Kantor Walikota Bekasi untuk resapan air hujan dengan memberdayakan aparatur yang ada,” katanya.
Pembuatan lubang Biopori dibuat untuk menyuburkan tanah agar mempermudah proses penyerapan air apalagi di Kota Bekasi sudah memasuki musim penghujan.
Air hujan nantinya akan terserap masuk ke lubang biopori yang akan aktif bila diisi dengan sampah organik agar memancing mikroorganisme dan cacing tanah ke lubang. mikroorganisme kemudian akan membusukan sampah organik dan mengubahnya menjadi tanah yang subur. Sehingga kita harapkan, lubang biopori mampu menyerap air hujan dengan volume yang cukup banyak. (chotim/yp)