Thursday, 05 December 2019

Nunggu Kapan Lagi?

Kamis, 14 November 2019 — 7:20 WIB

Oleh Harmoko

KEGAGALAN bukanlah akhir dari sebuah perjalanan, tetapi awal menuju  kesuksesan. Banyak orang hebat, tokoh besar dunia meraih kesuksesan yang luar biasa karena berkali – kali mengalami kegagalan. Bagi mereka, kegagalan demi kegagalan seolah menjadi teman keseharian dalam hidupnya.

Sebut saja Thomas Alfa Edison. Berkali – kali melakukan percobaan, tetapi selalu gagal. Bahkan, ketika hendak membuat percobaan “lampu pijar” ditertawakan banyak orang. Tetapi ribuan kali kegagalan, bukan menjadikannya putus asa meraih cita – cita.

Apa yang menimpa dirinya bukan disebut sebagai kegagalan, tetapi pengalaman yang belum membuahkan hasil seperti diungkapkan dalam kata mutiaranya: Aku tidak gagal. Hanya saja aku menemukan 10.000 cara yang ternyata tidak berhasil.

Kalau pun disebut gagal, Thomas berkata: Saya sukses, karena saya telah kehabisan apa yang disebut kegagalan.

Bukan hanya Thomas Edison. Kegagalan juga akrab dengan sejumlah tokoh hebat dunia lainnya seperti Albert  Einstein, Walt Disney, Steve Jobs, Oprah Winfrey, Michael Jordan, , Sylvester Stallone, dan the Beatles serta Mark Elliot Zuckerber.

Sukses yang diraih Walt Disney, pemilik industri animasi Mickey Mouse dan Donald Duck ini, bukannya tanpa liku. Ia pernah dipecat dari penerbitan koran karena dianggap tidak kreatif dan inovatif. Pernah bangkrut dari usahanya karena film seri kartun produksinya tak laku di pasaran.

Jangan lihat juga kehebatan aktor Hollywood Sylvester Stallone yang sekarang. Dulu, demi meraih mimpi menjadi aktor, dia mengikuti casting sebanyak 1.500 kali, tapi tidak ada satupun agensi film yang merekrut dirinya. Tapi Stallone tak pernah merasa dirinya telah gagal.

Hasilnya bisa kita saksikan. Berawal dari kegagalan, dalam perjalanan tak pernah lepas beragam sandungan, berakhir dengan kesuksesan.

Begitu juga dengan Mark Elliot Zuckerber. Dropout dari Universitas Harvard bukannya menyerah. Ia bangkit karena kegagalan di dunia pendidikan. Bahkan, kegagalan itu menjadi kekuatan untuk mengembangkan potensi dirinya hingga menemukan Facebook, media sosial yang paling digandrungi dunia. Kini menjadi raksasa di dunia maya.

Dari kisah sejumlah orang hebat di dunia ini dapat kita petik bahwa kegagalan bukanlah kejatuhan. Kegagalan hanyalah batu loncatan untuk menuju ke tempat yang lebih tinggi. Kegagalan merupakan sebuah ujian buat kita untuk menuju kesuksesan.

Sering dikatakan pula bahwa kegagalan adalah pintu keberhasilan. Hanya saja kadang kita belum tahu melalui “pintu” mana untuk menuju keberhasilan. Bagaimana kita mengenali “pintu” menuju keberhasilan.

Pintu itu sejatinya ada di depan mata, bahkan melekat pada diri kita, pada potensi yang kita miliki. Hanya saja potensi diri masih tertutupi karena sejumlah kegagalan yang dialami.

Dengan begitu untuk mengenali potensi diri  berarti menyingkap tirai kegagalan, mencermati apa yang menjadi penyebab kegagalan. Bukan merenungi kegagalan.

Mencari tahu penyebab kegagalan untuk merumuskan konsep ke depan hingga tidak terperosok dalam lubang kegagalan yang  sama.

Menyikapi kegagalan dengan merumuskan apa yang menjadi penyebabnya, bukan termangu menyesali, menjadi salah satu kunci  keberhasilan.

Kunci lainnya, menurut telaah para ahli adalah adanya rasa percaya diri yang kuat, terdapat perencanaan yang matang, lebih fokus pada target, mencari peluang baru, menjadikan kelemahan sebagai pendorong motivasi, berpikir positif dan terus mengevaluasi diri.

Menghindari kegagalan memang bukanlah perkara mudah, selain dibutuhkan kecermatan mengevaluasi, juga butuh kesadaran yang tinggi bahwa kegagalan adalah pengalaman sangat berharga bagaikan tangga menuju kesuksesan.
Sementara itu juga kesuksesan bukan sesuatu yang mudah untuk diraih.

Dibutuhkan upaya keras dan berkali-kali gagal untuk bisa meraihnya. Tak heran jika dikatakan para tokoh dunia bahwa kesuksesan hari ini merupakan pencapaian atas sejumlah kegagalan di masa lalu.

Ini dapat diraih jika kegagalan masa lalu dijadikan pelajaran untuk perbaikan masa depan.Tentu saja proses bangkit dari kegagalan sangat sulit karena membutuhkan keberanian besar.

Sementara, “kemenangan paling berharga dalam hidup bukanlah tidak pernah gagal, melainkan bagaimana kita bisa bangkit setiap kali menemui kegagalan“ seperti pesan Nelson Mandela, mantan presiden Afsel dan peraih nobel perdamaian.

Kesuksesan adalah milik semua orang, apa pun latar belakang dan profesinya. “Adalah wajar untuk menikmati kesuksesan, tapi yang lebih penting adalah dapat belajar dari kegagalan,“  kata Bill Gates, pendiri Microsoft.

Tapi menuju sukses harus dimulai dari diri sendiri. Mari kita mulai sekarang, jangan menunggu kesempurnaan. Di era digital sekarang ini, di dunia yang baru ini, jangan menunggu kesempurnaan baru memulai karena situasi dan waktu bisa berubah kapan saja.

Kita harus bergerak cepat, kalau pun gagal akan tahu lebih cepat, sehingga dengan cepat pula dapat mengatasi situasi.(*).