JAKARTA – Pemerintah Kota, Jakarta Selatan melalui Suban Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jakarta Selatan, bersama Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, memberikan pemahaman tindakan radikalisme dan aliran sesat keagamaan.
Kepala Seksi Inteljen Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan, Adhi Ardani, mengatakan tindakan radikalisme merupakan tindakan pemaksaan kehendak untuk mencapai tujuan. Makanya, jika masyarakat melihat ada kegiatan keagamaan mencurigakan di lingkungan sekitar, dapat laporkannya kepada pihak Kejaksaan atau intansi terkait lainnya.
“Setiap ada laporan akan langsung ditindaklanjuti dengan penyelidikan hingga penindakan, apabila kegiatan keagamaan terbukti merupakan aliran sesat. Makanya, kepada masyarakat yang melihat praktik keagamaan yang mencurigakan supaya secepatnya dilaporkan, ” kata Adhi Ardani saat acara diskusi di kawasan Bogor, Jawa Barat.
Kejaksaan terbuka dengan laporan masyarakat, khususnya pelayanan pengaduan terkait kegiatan keagamaan mencurigakan. Kegiatan tersebut dijelaskannya dapat dilaporkan kepada petugas lewat Pelayanan Pengawasan Aliran kepercayaan dan Aliran Keagamaan (Pakem) di Kantor Kejaksaan negeri Jakarta Selatan.
Pelayanan Pakem sendiri, dibentuk sebagai wadah atas keluhan masyarakat, khususnya aktivitas keagamaan yang meresahkan.
“Memang Pakem ini belum banyak yang tahu. Di sini menerima berbagai laporan masyarakat terkait adanya aktivitas keagamaan yang meresahkan,”tambahnya.
Selain itu Adhi Ardani juga minta kepada masyarakat atau ketua RT/RW untuk membuat laporan tertulis. Nantinya, setiap laporan dalam bentuk tertulis akan diteruskan kepada bagian intelijen sebagai dasar penyelidikan.
Dari hasil penyelidikan tersebut, nanti akan didiskusikan dengan lembaga keagamaan sesuai dengan aktivitas keagamaan yang dilaporkan.
Sementara itu, Kepala Suku Badan Kesbangpol Jaksel Dirhamul Nugraha menambahkan, selain permasalahan radikalisme dan aliran sesat keagamaan, pihaknya juga menggelar kegiatan Pemantapan Bela Negara. Dalam kegiatan ini, diikuti ratusan pelajar di Jakarta Selatan. Kegiatan tersebut digelar selama tiga hari di Bogor, Jawa Barat, dengan menghadirkan nara sumber dari Rindam Jaya.
“Semoga para peserta bisa mengaplikasikan hasil kegiatan ini di tengah masyarakat dan negara kita ini, ” ujar Dirhamul Nugraha. (wandi/mb)