Wednesday, 27 November 2019

Pemimpin yang Amanah

Senin, 25 November 2019 — 8:53 WIB
ular-topi pol

BANYAK  orang tua kepingin anaknya jadi orang. Artinya, hidup kelak sukses sesuai dengan apa yang diharapkan.  Hidup tentram, bekerja atau usaha apa saja dan bisa mengidupi dan meneruskan generasi keluarganya dengan baik dan  benar.  Syukur kalau bisa jadi pejabat,ya? Pejabat apa sajalah, lurah, camat, bupati, walikota, gubernur. kapolsek, kapolres, kapolda, kapolri. Wah, itu yang orang tua, sangat-sangat bahagia. Mereka merasa berhasil mendidik anaknya.

Jadi artinya bukan sebaliknya, akan jadi nggak karuan. Miskin, nggak jelas usaha dan pekerjaannya. Miskin, kalau masih di jalan yang benar, barangkali nggak apa apa. Tapi, kalau miskin, jadi penjahat?  Siapa saja, nggak mengharapkan?

Katakanlah punya anak jadi anggota Polri. Bisa meningkat jadi kapolsek dan seterusnya. Bagi orang tua ketika menyaksikan perjalanan anaknya, sangatlah menikmati. Misalnya, ketika si anak masuk jadi anggota polri, diterima. Dari waktu kewaktu orang tua menyaksikaan buah hatinya ini dalam proses pejalanan pendidikannya.

Kalau tuh anak pandai maka ia akan menduduki renking yang tinggi. Dengan demikian ia sudah terlihat  akan menjadi pemimpin, seorang leader. Orang yang berbakat biasanya sudah terlihat dari awal. Wah, ada bakat kepemimpinan. Bakalan jadi pemimpin! Begitu banyak orang menilai atau meramal.

Dan biasanya nggak meleset. Jadi kapolsek, ya paling tidak sudah bisa jadi pemimpin wilayah sektor di kecamatan. Kalau punya dedikasi dan punya kepemimpinan yang bagus, nanjak kariernya, bisa jadi kapolsek dan nanjak lagi kapolda, dan seterusnya.

Nggak usah neko-neko. Jadi saja pemimpin yang baik, dan amanah. Bagaimana? Ya, sesuai jalur. Tugas polisi apa sih, ya mengamankan dan menertibkan wilayahnya. Buat daerah memjadi aman tentram. Warga nyaman, bisa keluar siang dan malam, nggak ada gangguan. Apa lagi? Tuh para penjahat kriminal, jangan dikasih hati.  Apalagi para teroris, libas saja Bung!

Semua orang tua, kayaknya kalau punya anak yang kayak begini, sangat senang dan bahagia. Tapi, sayang ada yang sudah dikasih kerpercayaan malah dirusak. Jadi kapolsek malah main cewek,konsumsi narkoba? Wah, ini apa pun dalihnya nggak dibenarkan.

Polisi, tugasnya  mengamankan dan membuat nyaman masyarakat. Memberantas penjahat, perampok, begal dan termasuk narkoba. Memberantas sampai keakar akarnya agar barang setan ini nggak jadi setan di masyarakat. Jadi kalau sang pemimpin malah telibat, ya nggak bisa dibayangkan deh!

Kalau sudah begini, apa yang mau diharapkan. Ya, yang jelas harus keluar dari jalaran kepemimpinan. Sekarang bolehlah menyesal setengah mati. Dan yang paling menyesal adalah orang tua, dan keluarga, anak istri? Kasihan dong. Mereka yang selalu berdoa di belakang anda, tapi harus menanggung duka dan kecewa? Pemimpin itu panutan. Pertama bagi keuarganya, dan masyarakat yang dipimpinnya. Kalau nggak benar, apa jadinya.

Ini bukan untuk kapolsek atau kapolres dan polisi lainnya saja, tapi bupati, walikota, gubernur dan pejabat lainnya. Buat semua yang merasa kepingin  jadi pemimpin jangan belagu, apalagi arogan! Orang sebel tau!

Pemimpin yang bijak adalah, dia yang amanah. (massoes)