Situs toto adalah langkah pertama menuju petualangan yang tak terlupakan. Contohnya di pasaran togel Macau, para penjudi memasuki dunia yang penuh dengan kegembiraan dan kejutan. Dengan tekad yang kuat, mereka siap memutar otak untuk merumuskan prediksi berdasarkan angka keluaran data macau 4d beberapa bulan sebelumnya.

Pernah dengar situs judi poker online terpercaya dari IDNPLAY? Jika ya maka tidak salah lagi bahwa idnpoker adalah jawabannya. Situs ini juga menyediakan download APK terbaru dan link login alternatif untuk pemain di wilayah Indonesia dan benua Asia.

Wednesday, 27 November 2019

Akibat Ulah Pelaku Penipuan Online, Korban Merugi Hingga Rp36 miliar

Selasa, 26 November 2019 — 22:13 WIB
Direktur Reserse Kriminal Khusus Kombes Pol Iwan Kurniawan (kiri), Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono (tengah), dan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus (kanan) dalam konferensi pers terkait penipuan online melibatkan WNA China, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan

Direktur Reserse Kriminal Khusus Kombes Pol Iwan Kurniawan (kiri), Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono (tengah), dan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus (kanan) dalam konferensi pers terkait penipuan online melibatkan WNA China, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan

JAKARTA – Akibat penipuan online melalui sambungan telepon yang dilakukan oleh para warga negara asing (WNA) China, para korban mengalami kerugian mencapai Rp. 36 miliar.

Adapun korban tersebut merupakan WNA China yang memiliki masalah terkait pajak atau hendak berinvestasi. Sedangkan para tersangka yang juga WN China pun menjanjikan dapat membantu permasalahan para korban tersebut.

Namun, bantuan itu tidak diberikan cuma-cuma. Melainkan, para korban harus memberikan sejumlah uang dengan mentransferkan uang itu ke rekening tersangka yang tinggal di China.

“Korbannya semua di China, tidak ada di Indonesia. Traknsaksinya (dari korban kepada tersangka) bervariasi, ada yang kecil, ada yang besar. Total kerugiannya mencapai Rp 36 miliar,” ujar Gatot di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (26/11/2019).

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengungkap alasan warga negara (WN) asal China memilih Indonesia sebagai lokasi untuk melakukan aksi penipuan.

Para tersangka menilai, Indonesia lokasi yang tepat untuk menghindari kecurigaan masyarakat dan polisi ketika melakukan aksi penipuan tersebut. Alasannya, mereka memiliki ciri fisik yang mirip dengan masyarakat Indonesia.

“Kulit (orang) Indonesia dan mereka (WNA China) sama, banyak keturunan China disini. Makanya mereka engga terlalu mudah dicurigai oleh warga-warga disini,” kata Yusri.

Untuk diketahui, polisi mengamankan sebanyak 91 orang terkait kasus penipuan online melalui sambungan telepon (telecom fraud).

Di mana kasus tersebut melibatkan 85 orang WNA China dan telah berstatus sebagai tersangka. Sedangkan enam orang lainnya merupakan warga negara Indonesia (WNI) dan hanya berstatus sebagai saksi.

Adapun ke-91 orang itu diamankan di enam lokasi berbeda, yakni Griya Loka BSD, Mega Kebon Jeruk, Kemanggisan, Pantai Indah Kapuk (PIK), Perum Intercon dan Bandengan Tambora. (firda/win)

Terbaru

Kamis, 28/11/2019 — 6:32 WIB
Shanghai-Beijing dan Jakarta
sentilan copet
Kamis, 28/11/2019 — 6:19 WIB
Pet, Copet Copet!
Petugas menyerahkan KIA kepada salah seorang pelajar. (wandi)
Kamis, 28/11/2019 — 5:37 WIB
KIA Dibagikan ke Murid TK sampai SMP di Bangka