MEMBERI uang untuk kekasih memang sangat mengesankan. Tapi jika uangnya dari hasil mencuri sepeda motor orang, nasibnya bakal seperti Jondi, 20, ini. Dia diadili di PN Bantul gara-gara nimpe motor orang. Dengan jujur Jondi mengakui, uang hasil jual motor curian untuk hadiah kekasihnya.
Banyak cara untuk bisa menyenangkan hati sang kekasih. Dalam kisah perwayangan pakai sayembara perang. Jika berhasil membunuh musuh, dapat hadiah wanita. Dalam era gombalisasi sekarang, cewek materialistis akan memperpanjang kontrak cintanya mana kala diberi uang oleh kekasihnya.
Jondi memang masih ikut orangtua, belum punya penghasilan sendiri. Namun demikian dia sudah berani pacaran, naksir cewek tetangga desa, namanya Astuti, 18. Seperti lazimnya orang pacaran, pasti harus punya dana operasional untuk membuat kekasih semakin lengket seperti kena lem aiban Rp82 miliar.
Sayang, Jondi tak bisa memanjakan kekasihnya. Jalan bareng paling diajak makan bakso, itupun dari uang sangu dari orangtua. Masuk warung Tegal misalnya, Jondi mendadak harus jadi Komisaris Utama seperti Ahok. Maksudnya, mengawasi Astuti jangan sampai ambil ini itu, mengingat anggaran terbatas.
Belum lama ini Jondi jalan-jalan, begitu melihat sepeda motor dengan kunci tergabung di stop kontak, otak kotornya langsng jalan. Begitu situasi mantap terkendali motor itu langsung dibawa kabur dan dijual murah dengan harga Rp3 juta. Sialnya, uang belum sampai diberikan ke doi, polisi berhasil menyergapnya. Walhasil baik penjual dan pembelinya jadi urusan polisi.
Dalam sidang di PN Bantul beberapa hari lalu Jondi mengakui, uang itu sedianya untuk diberikan pada Astuti. Tapi belum sampai diberikan sudah keburu ditangkap polisi. Bahkan setelah tahu Jondi ditahan gara-gara mencuri motor, Astuti meninggalkannya.
Ya siapa yang mau punya kekasih maling motor. (gunarso ts)