Friday, 29 November 2019

Terjaring Operasi Disdukcapil, Pendatang Diminta Bikin Surat Domisili

Kamis, 28 November 2019 — 15:31 WIB
Suasana penertiban di sejumlah rumah kontrakan wiayah Kampung Rawa Sapi, Kelurahan Jatimulya, Tambun Selatan. (saban)

Suasana penertiban di sejumlah rumah kontrakan wiayah Kampung Rawa Sapi, Kelurahan Jatimulya, Tambun Selatan. (saban)

BEKASI – Puluhan warga pendatang terjaring operasi penertiban administrasi kependudukan oleh petugas gabungan di sejumlah rumah kontrakan, di Kampung Rawa Sapi RW 010 Kelurahan Jatimulya, Tambun Selatan, Kamis (28/11/2019).

“Saya kemari hanya numpang ikut kakak, ” ujar Hartati (26). Ia berniat mencari pekerjaan, dan sementara menumpang di kontrakan kakaknya. “Nanti kalau sudah dapet kerjaan ngontrak sendiri,” katanya.

Wanita asal Brebes, Jawa Tengah ini sempat kaget, karena selain petugas dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), aparat kecamatan dan desa juga ada petugas kepolisian dan TNI.

“Kami hanya melihat identitas, Mbak saja,” ujar Sein, petugas penertib dari Kecamatan Tambun Selatan, sambil mengatakan, kalau tidak punya data kependudukan Tambun Selatan, sebaiknya dibuat domisili sampai ke kelurahan.

Petugas segera memberi formulir isian yang intinya, Hartati harus membuat keterangan domisili di kantor kelurahan, “Nanti, Mbak bikin domisili yang di kelurahan,” ujar Sein, petugas dari Seksi Kependudukan Kecamatan Tambun Selatan.

Sementara itu Wachyono Nadar, Kepala Seksi Kependudukan Kecamatan Tambun Selatan,mengatakan sasaran utama penertiban administrasi kependudukan adalah pendatang yang tinggal di sejumlah rumah kontrakan, “Di Jatimulya, dikenal dengan ribuan rumah kontrakan. Kebetulan RW 010 ramai kontrakan,” kata Wachyono, sambil mengatakan ada sekitar 45 warga yang terjaring.

Sementara itu, beberapa warga mengaku kaget dengan operasi dadakan itu, “Untung saya masih punya KTP jadi nggak takut,” kata Yuni (28) wanita yang mengontrak di Kampung Rawasapi.

Petugas terlihat kewalahan karena jumlah petakan rumah mencapai ratusan pintu, “Kalau ke sini harus seminggu baru rampung periksa semua pintu,” ujar Ruman, petugas dari Kelurahan Jatimulya.

Wachyono, kepada Pos Kota mengatakan, operasi penertiban itu bertujuan untuk memberi kesempatan kepada warga pendatang untuk memilihi identitas kependudukannya, “Kalau yang mau menetap silahkan mengurus surat pindah. Tetapi kalau yang tidak, dibuatkan domisili dari desa atau kelurahan. (saban/mb)