JAKARTA – Permukiman warga di RT 05, 07, RW 11 Kelurahan Cipinang Melayu, Makasar Jakarta Timur, terdampak banjir setinggi 20 sentimeter, akibat pembangunan pintu masuk tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).
Lurah Cipinang Melayu, Agus Sulaeman mengatakan, genangan yang terjadi itu setelah pembangunan tambahan di tol Becakayu. Dimana akibat hal itu, jalan yang ada menjadi lebih tinggi dan air tumpah ke pemukiman warga.
“Yang terdampak itu warga di RT 05, 07, di RW 11 yang tergenang air setinggi 20 sentimeter,” katanya, Kamis (5/11).
Dikatakan Agus, akibat beda tinggi itu yang menyebabkan air tumpah ke saluran warga. Memang selama ini sudah ada saluran air yang dibuat pihak proyek, namun hal itu terlihat belum maksimal.
“Karana tak berjalan dengan baik, makanya air tumpah dan menggenangi pemukiman warga,” ujarnya.
Atas kondisi itu, Agus mengaku mendapat keluhan dari sebagian warga. Dimana mereka mengelukan karena mendapat imbas proyek Tol Becakayu yang merupakan hajat pemerintah pusat.
“Keluhan yang disebutkan warga, karena selama ini mereka tak pernah kebanjiran. Namun sekarang meski hujan hanya satu jam, tapi sudah merendam rumah mereka,” terangnya.
Kamis (5/12), sambung Agus, warga RW 11 menggelar pertemuan dengan PT Waskita Karya selaku pelaksana proyek Tol Becakayu. Dimana dalam pertemuan itu warga meminta untuk menangani masalah yang terjadi.
“Kami berharap pertemuan ini menghasilkan solusi menuntaskan banjir di permukiman warga RW 11 sebelum puncak musim hujan tiba,” pungkasnya. (Ifand/tri)