Sunday, 08 December 2019

4 Pemerkosa yang Membakar Dokter Hewan Ditembak Mati Polisi

Minggu, 8 Desember 2019 — 10:00 WIB
Ilustrasi

Ilustrasi

INDIA – Empat pria pemerkosa dan pembunuh dokter hewan akhirnya ditembak mati polisi, di negara bagian Hyderabad minggu lalu.

BBC melaporkan, para tersangka ditembak, karena berusaha merebut senjata para petugas dan berusaha untuk kabur saat dibawa ke tempat kejadian perkara untuk melakukan rekonstruksi pada Jumat (6/12/2019) dini hari.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga menemukan jenazah perempuan dengan tubuh hangus terbakar pada Kamis (28/11/2019). Peristiwa ini menimbulkan kemarahan dan protes warga kepada polisi yang dianggap tidak melakukan tindakan apa-apa.

Sesudah berita mengenai penembakan mati oleh polisi itu, ibu dari korban perkosaan menyatakan kepada BBC Telugu, “Keadilan telah ditegakkan” sementara para tetangga merayakan dengan menyalakan kembang api.

Ribuan orang turun ke jalan sembari memuji tindakan polisi itu.

Namun pengamat hukum mengkritik tindakan polisi sekalipun tak menyatakan tindakan polisi itu adalah pembunuhan ekstra yudisial.

Dibawa ke TKP

Polisi membawa empat tersangka ke tempat kejadian perkara untuk melakukan rekonstruksi, demikian menurut komisioner polisi Cyberabad VC Sajjanar kepada BBC Telugu.

Lokasi berada di Cyberabad, kota di pinggiran Hyderabad, yang merupakan lokasi perusahaan teknologi global seperti Microsoft dan Google.

Lokasi pemerkosaan dan pembunuhan, serta pembakaran korban, terletak di dekat jalan tol di Cyberabad.

Menurut komisioner, polisi menembak para tersangka ketika mereka mencoba merebut pistol dari polisi dan berusaha untuk melarikan diri.

Dua orang polisi juga terluka dalam insiden ini.

Wartawan BBC Telugu, Deepthi Bathini mengunjungi keluarga korban di rumah mereka, dan terlihat tetangga merayakan kematian para tersangka dengan menyalakan kembang api dan membagi-bagikan permen.

“Saya tak bisa berkata-kata. Saya merasa bahagia, tapi juga duka karena anak saya tak akan pernah pulang ke rumah lagi,” kata ibu korban pemerkosaan.

“Jiwa putri saya sudah damai sekarang. Keadilan sudah ditegakkan. Tak saya sangka bahwa keadilan akan datang. Tak boleh ada lagi perempuan mengalami apa yang dialami oleh putriku.”

Si ibu juga menambahkan ia ingin hukuman lebih berat untuk pelaku serangan seksual dan pemerkosaan.

“Laki-laki harus takut dengan hukuman, bahkan sekadar menatap perempuan,” katanya.

Saudari dari korban menyatakan tindakan polisi ini “sangat tak terduga”.

“Saya berharap ada sidang pengadilan dan lewat itu keadilan akan ditegakkan. Itu tak akan mengembalikan kakakku, tapi tetap lega rasanya. Karena ada tindakan polisi, orang akan berpikir dua kali sebelum melakukan hal seperti ini lagi,” katanya.(tri)