Tuesday, 10 December 2019

Di Hari Antikorupsi Sedunia, LSM Ini Beri KPK Kado ‘Istimewa’

Senin, 9 Desember 2019 — 19:21 WIB
Jajaran LSM Gapura menyebar kado "istimewa" ke para penegak hukum di Hari Anti Korupsi Sedunia, termasuk menyambangi Markas KPK. (sule)

Jajaran LSM Gapura menyebar kado "istimewa" ke para penegak hukum di Hari Anti Korupsi Sedunia, termasuk menyambangi Markas KPK. (sule)

SUKABUMI – Memperingati Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2019, lembaga masyarakat sipil antikorupsi LSM Gerakan Aktivis Penyelamat Uang Negara (GAPURA) RI menyerahkan kado “istimewa” kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan para intitusi aparat penegak hukum (APH) di beberapa daerah, termasuk Kabupaten Sukabumi, Senin (10/12/2019).

Kritikan pedas kegiatan serentak yang dilakukan lembaga antirasuah ini tampak dari pemberian kado kepada institusi Kepolisian dan Kejaksaan Negeri di daerah. Isi kado yang diberikan berupa ratusan bungkus obat Tolak Angin.

“Agar para APH di daerah selalu fit dan prima dalam bekerja, tidak sedikit-sedikit masuk angin,” ujar Sekjen LSM GAPURA, Bulderi Sbastian.

Pemberian kado berisikan Tolak Angin oleh LSM GAPURA di Kejaksaan Negeri Kabupaten Sukabumi diterima oleh Kajari Cibadak Kabupaten Sukabumi, Alex Sumarna, sekitar pukul 10.00 WIB.

Sementara di Jakarta, kado Tolak Angin oleh beberapa personil GAPURA di gedung Merah Putih KPK itu dipimpin oleh Ketua Devisi Analisa Anggara LSM GAPURA, Ari Agustian.

Menurut Ari, pemberian kado tersebut sebagai simbol sakitnya KPK dalam pemberantasan korupsi secara adil dan profesional.

“Secara eksternal KPK telah dibelenggu oleh kepentingan elit negeri ini dari sisi regulatif, dan secara internal KPK sudah dipolitisir dari sisi integritasnya dalam penegakan hukum pemberantasan korupsi secara adil, banyak Lapdu kasus korupsi di daerah berjalan lamban bahkan ada yang diabaikan, semua ini menunjukan KPK sedang sakit di mata publik,” cetusnya.

Maka itu, melalui peringatan Hakordia 2019 ini GAPURA meminta KPK untuk tidak lagi menggunakan pola OTT tetapi lebih mengedepankan strategi Pulbaket dalam rangka menyembuhkan kembali roh KPK baik pada ranah preventif maupun penindakannya.

Melihat posisi KPK RI saat ini, menurut Ketua Umum GAPURA Hakim Adonara, tengah mengalami loosing trust. “Hal ini terlihat dari tidak terjadi hubungan komutatif yang baik antara supremacy of law dengan supremacy of justice di KPK dalam pemberantasan tindak pidana korupsi,” tegas Hakim.

Selain mengirimkan kado tolak angin, dalam memperingati Hari Anti Korupsi LSM GAPURA juga menyebarkan puluhan spanduk berisi pesan-pesan moral khususnya kepada aparat penegak hukum, “stop mempolitisir integritas dalam penegakan hukum pemberantasan korupsi”. (sule/ys)