Tuesday, 10 December 2019

Musim Tak Menentu di DKI Untungkan Gubernur Anies

Selasa, 10 Desember 2019 — 6:33 WIB
air

BIASANYA  Oktober sudah tiba musim penghujan. Tapi ramalan BMKG menyebutkan, hujan baru turun November. Faktanya, sampai Desember DKI Jakarta masih jarang hujan. Musim tak menentu ini justru menguntungkan Gubernur Anies. Biasanya  Desember sudah bercingkrangria meninjau banjir, kini masih bisa santai.

Berita utama Pos Kota kemarin merekam kecemasan warga Pondok Ranggon Jakarta Timur, gara-gara Waduk Pondok Ranggon yang dirintis Gubernur Jokowi di 2014, hingga kini mangkrak. Warga mendesak Gubernur Anies memprioritaskan, karena khawatir banjir kembali akan menggenangi wilayah mereka.

Tenang aja! Sepertinya “Belanda” masih jauh, musim banjir sepertinya tak segera tiba. Soalnya, ramalan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi & Geofisika) meleset! Katanya musim penghujan di Jakarta baru akan tiba bulan November, bukan Oktober seperti lazimnya. Padahal faktanya, sampai seminggu lebih di bulan Desember, hujan di Jakarta masih main-main saja, belum serius.

Biasanya,  Desember Gubernur Anies sudah mencingkrangkan celananya, meninjau berbagai wilayahnya yang terkena banjir. Tapi kali ini, jangankan banjir datang di  Desember,  yang kata orang Jawa gede-gedene sumber (hujang paling banyak), hingga 9 Desember kemarin hujan masih jarang.

Bahkan warga Cilangkap yang punya  waduk mangkrak itu, belum lama ini sempat menerima bantuan air bersih, gara-gara hujan tak kunjung tiba. Tapi terlepas dari soal warga yang kesulitan air bersih, menunda proyek Waduk Cilangkap dengan alasan defisit APBD, rasanya ironis banget. Untuk bangun waduk, beralasan tak ada uang cukup. Tapi untuk Formula E Juni 2020 nanti, meski biayanya sampai Rp 1,6 triliun, dibela-belain.

Maka beruntunglah Gubernur Anies, “berkat” musim penghujan yang tidak menentu, tak perlu siapkan perahu karet, siapkan bantuan untuk korban banjir. Biasanya bulan Desember dan Januari jadi korban omelan warga kota, bahkan dibanding-bandingkan dengan Gubernur Ahok dalam mengatasi banjir, kini warga justru masih berharap kapan hujan turun secara normal di Jakarta. (gunarso ts)