BUKAN saja menteri, Kades pun bisa stress karena beban pekerjaan. Contohnya Kades Wiyono, 40, dari Semarang. Melihat dua pamong desanya didemo warga gara-gara berbuat mesum, Pak Kades jadi stress dadakan. Bingung tak bisa memberi solusi dengan cepat Kades Wiyono memilih pingsan dan dilarikan ke RS.
Karena kebersamaan kerja, cinta bisa tumbuh, apa lag di Jawa ada ungkapan lama: witing tresna merga atusan lima (cinta tumbuh karena uang). Maka kemudian menjadi biasa terdengar, dokter kawin dengan perawat, dalang pacari pesinden, dosen kawini asisten dosen, dan seterusnya sampelnya bisa dicari sendiri.
Dua pamong desanya, masing-masing Sekdes Suntoro, 35, dan Kasipem Rahayu, 34, diam-diam menjalin hubungan terlarang. Padahal keduanya di rumah sudah punya pasangan masing-masing.
Jika mereka rapi mengemas perselingkuhan itu, tentunya warga takkan tahu.
Tapi yang terjadi, pacaran Sekdes dan Kasi Pemerintahan itu sudah seperti Rama dan Sinta saja, berulang kali warga memergoki keduanya pergi berdua-dua. Memang hanya itu yang penduduk lihat, yang lebih dari itu tentu saja mereka tidak tahu. Yang jelas, dari perilaku tersebut warga mengambil kesimpulan bahwa mereka sudah terlibat perselingkuhan.
Warga merasa malu karena pamong desanya tak bisa dijadikan percontohan, justru mereka memamerkan pengkhianatan rumahtangganya di depan publik. Tak sudi punya pamong bermental buruk, beberapa hari lalu warga demo ke balai desa, minta Suntoro dan Rahayu diberhentikan dari jabatannya.
Kades Wiyono tahu persis, tak bisa serta merta memberhentikan pamong desa, jika tak didukung bukti cukup terjadinya perselingkuhan itu. Itupun, menghentikan pamong bukan domainnya. Tapi rupanya warga tak sabaran, terus mendesak agar keduanya direshufle hari ini juga.
Pak Kades jadi stress mendapat tekanan dari warganya, sementara pamong yang lain juga tak bisa memberikan solusi. Maklum, kabinet Wiyono tak punya pamong sekelas Mahfud MD dalam pemerintahan Jokowi. Akhirnya, saking bingungnya didesak warga yang ra ngerti tembung (tak mau tahu), Kades Wiyono malah jadi ambruk pingsan. Pendemo pun berhenti dengan sendirinya, karena sebagian rakyatnya melarikan Pak Kades ke RS terdekat.
Jangan-jangan rakyatnya memang ada yang sumbu pendek tuh. (gunarso ts)