JAKARTA – Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Jakarta Pusat, Dr. Hazim Fadhli, mengatakan seluruh fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) harus sudah terakreditasi pada 2020. Selain itu, kompetensi dokter juga harus ditingkatkan tahun depan agar mutu layanan kesehatan semakin baik.
Hal itu disampaikan oleh Hazim dalam acara Forum Komunikasi Informasi Temu Aspirasi (FORUM KITA) IDI Cabang Jakarta Pusat di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (13/12/2019) dengan tema ‘Membangun Sinergi Bidang Kesehatan di Jakarta Pusat menghadapi Era Universal Health Coverage (UHC)’.
Tujuan kegiatan ini, kata Hazim untuk mengingatkan kepada seluruh stakeholder menghadapi tantangan di tahun 2020 khususnya layanan sarana primer pada fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) yang harus terakreditasi.
“Ada regulasi yang mengharuskan setidaknya pada 2020 seluruh fasilitas kesehatan tingkat pertama harus terakreditasi. Ini sudah akhir tahun inaratnya injury time,” kata Hazim.
Menurutnya kualitas kesehatan ditentukan dua hal, pertama pembiayaan dan yang kedua adalah mutu. Pemerintah tengah menggenjot mutu kesehatan dengan diwajibkannya semua FKTP harus terakreditasi.
“Ini tantangan 2020, kita dengar ada 18 FKTP yang baru terakreditasi di Jakarta Pusat, sisanya belum. Nah ini perlu saya bangun kepedulian dan komunikasi supaya ada solusi kalau perlu kebijakan,” ucap dia.
Hazim pun memberikan contoh klinik yang sudah terakreditasi dan belum. Salah satunya bisa dilihat dari ada atau tidaknya fasilitas untuk disabilitas. Kemudian penyediaan tempat sampah, jika terakreditasi maka akan siapkan sampah untuk bahan organik, nonorganik, dan sampah berbahaya.
“Kami ingatkan temen-temen dokter siapkan dirinya untuk UHC (Universal Health Coverage) di tahun 2020 dimana kompetensi dokter harus ditingkatkan dan itu bagian dari menjaga mutu fasilitas kesehatan,” tandas dia.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, mengatakan belum semua puskesmas di Jakarta terakreditasi meski tetap harus memberikan pelayanan kesehatan yang baik. “Kami memiliki 289 puskesmas kelurahan, di mana 107-nya ini sudah terakedetrasi,” kata dia.
Sementara jumlah klinik pratama di Jakarta kurang lebih mencapai 1.500 lokasi. Namun, dia akui jumlah tersebut sudah mampu mengcover layanan kesehatan seluruh masyarakat Jakarta.
“Jadi klinik tuh ada dua, pratama dan utama,” ujarnya. Oh sangat ter-cover (pasien). Karena dengan jumlah penduduk yang 10,8 juta, kami selain FKTP yang sifatnya swasta, kami juga penguatan yang milik pemerintah,” tandas Widyastuti. (Yendhi/win)