Saturday, 21 December 2019

Tak Tahan Lama Menjanda Dihamili Lelaki Abal-Abal

Sabtu, 21 Desember 2019 — 8:13 WIB
NID-21-12

APES banget jalan hidup Nurimah, 40, dari Karawang, jawa Barat, ini. Tak tahan terlalu lama hidup menjanda, dia menjalin hubungan dengan Engkus, 37, lelaki yang tak jelas statusnya alias abal-abal. Celakanya, begitu dirinya hamil, si cowok malah kabur. Pusing bagaimana status anaknya nanti, begitu lahir langsung dibunuh.

Jika ditanya, mau nggak jadi janda, wanita cap apapun pasti menjawab ogah. Kalau bisa akan selalu berusaha menghindari status itu. Tapi jika status janda diperoleh akibat kematian suami, bagaimana hendak menghindari? Geser punggung dengan meliuk, memangnya main bola.

Nasib Nurimah seperti itu, dia dibetot paksa dari kebahagian berumahtangga, dengan meninggalnya suami karena sakit. Ada dua problem dadakan yang menghantui hidupnya. Bagaimana dengan sumber ekonomi selanjutnya? Bagaimana dirinya nanti, hidup tanpa suami. Biasanya setiap malam terasa anget karena dikeloni suami, kini  hilanglah kehangatan itu. Apakah harus pakai kompor?

Setahun menjanda, suhu udara di Karawang mendadak dingin sampai 5 drajat di bawah nol. Ini benar-benar dingin yang menyiksa. Sudah pakai selimut dobel, tak juga menjadi hangat. Obatnya memang bukan selimut, tapi selimut hidup alias lelaki perkasa, yang rosa-rosa macam Mbah Marijan.

Gusti Allah mboten sare, kata Ahok yang kini diamini juga oleh janda Nurimah. Sebab tak lama berselang datanglah seorang lelaki muda yang siap memacarinya. Namanya Engkus, tongkrongannya boleh, apa lagi “tangkringan”-nya nanti.

Demikianlah, Nurimah-Engkus pun pacaran. Cowok dan cewek masa lalu, pacaran dengan  memegang ujung jari  tadi malam, sudah merasa berdosa. Generasi milenial mana mau. Tak hanya pegang ujung jari tadi malam, memegang dan mengobok-obok ke mana saja, sudah menjadi kebutuhan.

Begitu pula dengan Nurimah. Karena tak tahan dilanda sepi, dia diobok-obok Engkus sampai ke mana-mana melebihi ulah penyanyi Yosua dulu. Akibatnya perut pun menggelembung dengan seksama dalam tempo sesingkat-singkatnya, Karawang tanggal 15 September 2019. Celakanya, begitu dirinya hamil, mendadak Engkus wasalam….entah pergi ke mana.

Nurimah sudah mencari-cari ke mana saja, tiga malam kumencarimu, kata Nurimah seakan menirukan penyanyi Lilis Suryani di tahun 1960-an. Tapi tak ketemu juga. Padahal perut tak bisa diajak kompromi, makin lama makin gendut seperti rekening perwira tinggi oknum polisi. Dan beberapa hari lalu bayi itu lahir sebelum bapak si bayi ditemukan.

Bingung menghadapi pertanyaan publik, Nurimah kemudian melempar si orok begitu lahir. Tentu saja matilah. Diam-diam dimakamkan di belakang rumah, sampai kemudian ketahuan tetangga. Polisi pun campur tangan dan Nurimah terpaksa ditahan. “Saya bingung, bagaimana menjawab pertanyaan keluarga,” kata Nurimah.

Kalau bingung, sebaiknya jongkok dululah! (gunarso ts)