Thursday, 05 December 2019

Taman Kembang Kerep

Tanpa APBD, Sudin Kehutanan Jakbar Bangun ‘Spot Budaya’

Senin, 30 September 2019 — 13:00 WIB
Teks foto: Anak-anak tengah menikmati wisata alam di Spot Budaya Taman Kembang Kerep yang dibangun Sudishut Jakbar tanpa dibiayai APBD kecuali honor PJLP. (ist/rachmi)

Teks foto: Anak-anak tengah menikmati wisata alam di Spot Budaya Taman Kembang Kerep yang dibangun Sudishut Jakbar tanpa dibiayai APBD kecuali honor PJLP. (ist/rachmi)

JAKARTA – Ingin berkreasi dengan keluarga tapi kantong cekak? Atau ingin menikmati sejenak suasana hutan jati di Lembang? Jangan bingung apalagi pusing. Datang saja ke  ‘Spot Budaya’ Taman Kembang Kerep di Jalan Ring Road Kembangan, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.

Sejak sebulan terakhir, taman ini kian ramai dikunjungi warga yang bermukim di kawasan Kembangan karena dapat menikmati wisata alam tanpa dipungut bayaran alias gratis. Termasuk kalangan karyawan yang berkantor di Kembangan dan sekitarnya.

Di lahan yang tepat berada di pintu keluar kupingan tol Kembangan ini, tersedia beragam sarana ala wahana alam yang dapat dimanfaatkan bebas oleh setiap pengunjung. Mulai rumah pohon, ayunan jaring yang digemari anak-anak hingga dewasa, jembatan gantung, ayunan biasa, hammoc hingga kolam penampung air hujan menuju sumur resapan (rain garden) dan lainnya. Bahkan pengunjung bisa berselfie ria sepuasnya.

“Asyiknya bisa main ayunan jaring dan nikmati rumah pohon, serasa di luar kota. Anak-anak saya senang sekali,” ujar Mira yang membawa dua anak balitanya ke Spot Budaya Taman Kembang Kerep, Senin (30/9/2019).

Warga Kembangan ini senang dengan kehadiran ‘Spot Budaya’ Taman Kembang Kerep yang dibangun Suku Dinas Kehutanan (Sudishut) Jakbar karena menjadi terobosan ruang interaksi warga. Ibarat oase di tengah himpitan kota.

Kepala Sudishut Jakbar, Firdaus Rasyid menjelaskan ide membangun Spot Budaya seluas 5 ribu M2 ini berawal dari pemanfaatan tebangan maupun pemangkasan pohon. Sedangkan rumput diambil dari taman lain. Kemudian ‘menyulap’ lahan tidur yang tidak dimanfaatkan optimal oleh Jasa Marga. Dengan demikian tidak menggunakan APBD, kecuali pengerjaannya dilakukan 21 Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan (PJLP) SKPD ini.

“Ide awalnya sederhana sekali yakni saya ingin membuat sesuatu tapi tanpa mengeluarkan biaya, kecuali gaji PJLP,” tandas Firdaus.

Ia menambahkan Spot Budaya ini mengusung konsep kembali dan menyatu ke alam (rain garden) serta sebagai wahana interaksi masyarakat. Caranya dengan menyediakan aneka sarana yang sangat representatif untuk berwisata dan berselfi ria bagi masyarakat layaknya Jakarta seolah-olah di hutan Jati di Lembang.

Sudishut Jakbar kini tengah merapihkan dan menanam aneka tanaman agar Spot Budaya makin teduh dan asri. Juga mengumpulkan topingan pohon untuk membuat pos bagi Pamdal. Rencananya Spot Budaya ini akan diresmikan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pada Rabu (2/10/2019).

“Saya berharap masyarakat turut menjaga Spot Budaya yang merupakan aset negara ini,” imbau Firdaus.

Terpisah Kepala Sudis Bina Marga Jakbar, Riswan Efendi menambahkan pihaknya rampung memperbaiki tali-tali air yang rusak di area Spot Budaya tersebut. Serta membangun area parkir motor dan mobil untuk kenyamanan pengunjung. (rachmi/mb)