Thursday, 05 December 2019

Pantai Lontar Tercemar Minyak, Diduga Dampak Tumpahan Minyak di Karawang

Kamis, 1 Agustus 2019 — 6:43 WIB
Pengelola wisata Jembatan Pelangi, Pantai Lontar, Ropin menunjukan tumpahan minyak. (haryono)

Pengelola wisata Jembatan Pelangi, Pantai Lontar, Ropin menunjukan tumpahan minyak. (haryono)

SERANG – Wilayah pesisir pantai Lontar, Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, tercemar minyak mentah, Rabu (31/7/2019). Diduga kuat, minyak tersebut berasal dari tumpahan minyak mentah PT Pertamina di perairan utara Karawang.

Pengelola wisata Jembatan Pelangi, Pantai Lontar, Ropin (35) membenarkan beberapa hari ini masyarakat di sepanjang pesisir pantai Lontar diresahkan dengan ceceran minyak mentah. Dikhawatirkan, hal ini merusak lingkungan.

“Sudah tiga hari ini, banyak ceceran minyak hitam di pinggir pantai dan sungai,” katanya kepada wartawan.

Menurut Ropin, dampak ceceran minyak itu mulai terlihat, seperti banyaknya ikan-ikan, hewan laut dan pohon mangruve yang mati. Meski tidak diketahui asal usul minya tersebut, tumpahan minyak itu cukup meresahkan warga yang tergantung pada laut.

“Ada banyak ikan mati dan kemarin ada juga kura-kura yang mati. Bisa jadi itu dampak dari tumpahan minyak tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Serang Utara (Gamsut), Imron Nawawi, mendesak Pemerintah Kabupaten Serang maupun Provinsi Banten untuk segera turun tangan, melakukan investigasi asal-muasal ceceran minyak yang mencemari pesisir pantai Lontar.

“Di laut pesisir Lontar tidak ada penambangan minyak, yang ada bekas penambangan pasir. Saya aneh kenapa bisa ada genangan minyak di pesisir pantai sini,” katanya.

Senada, Ketua Divisi Litbang Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Rakyat Banten Iman Zanatul Haeri mengatakan pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat adanya limbah minyak di sekitar pesisir Pantai Lontar. Setelah diselidiki, diduga minyak tersebut berasal dari tumpahan minyak PT Pertamina di perairan utara Karawang pada Kamis (18/7/2019).

“Menurut informasi warga yang melapor kepada kami, kebocoran minyak dan gelembung gas di sekitar anjungan lepas pantai YYA, blok Minyak dan Gas Offshore North West Java (ONWJ) PT Pertamina, sudah memasuki wilayah Lontar,” katanya.

Iman menambahkan dengan adanya pencemaran lingkungan di Pantai Lontar, pemerintah dan perusahaan harus bertanggung jawab atas peristiwa tersebut dan segera mengambil langkah cepat sebelum dampaknya lebih luar. “Kebocoran minyak, ini jelas dapat merugikan masyarakat, khususnya nelayan,” tambahnya. (haryono/yp)