Thursday, 05 December 2019

Ini Saran Dokter Soal Pemakaian Masker untuk Hindari Pencemaran Udara Jakarta

Sabtu, 3 Agustus 2019 — 6:31 WIB
Dr. Gatot Prionugroho  dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. (ikbal)

Dr. Gatot Prionugroho  dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. (ikbal)

JAKARTA – Tingkat kualitas di Jakarta tengah menjadi sorotan. Ibukota negara itu disebut masuk dalam daftar kota dengan tingkat polusi tertinggi di dunia. Dengan populasi yang padat, warga Jakarta disarankan untuk melindungi diri dari udara tak sehat tersebut selama beraktifitas, terutama di luar ruangan, dengan mengenakan masker.

dr. Gatot Prionugroho  dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengatakan masker efektif mengurangi risiko sebagai dampak dari tercemarnya udara. Namun dia mengingatkan terdapat masker yang hanya bisa dipakai dalam 24 jam atau sehari.

Dia mencontohkan masker yang tidak bisa dipakai berulang kali ialah jenis masker fiber yang mudah didapatkan dan masker N95.

“Kalau bisa (masker) N95 silakan dipakai. Itu paling lama 24 jam. Jadi satu hari satu. Ganti setiap hari,” ujarnya di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (2/8/2019).

Dia menjelaskan anjuran sekali pakai karena masker N95 dibuat dari bahan kertas. Masker yang sudah rusak atau basah meski pemakaian belum 24 jam juga disarankan untuk tidak digunakan kembali

Lebih lanjut Gatot mengakui masker N95  tidak murah mengingat masa pemakaiannya. Disebutnya masker N95 harganya di kisaran dari Rp10.000 hingga Rp20.000. Karena itu dia menyarankan agar memakai masker yang masih dijangkau dan membuat nyaman. Pasalnya terdapat orang yang tidak betah memakai N95.

“Masing-masing orang lakukan semampu dia. Kayak misal orang naik motor pakai N95, 10 detik sudah pengap.  Ya sudah dia pakai masker yang dia sanggup. Jadi memakai proteksi yang dia sanggup,” jelasnya.

Gatot menambahkan orang juga  bisa memproteksi diri dari polusi udara dengan buff masker atau kain. Menurutnya hal itu lebih baik daripada tidak mengenakan alat proteksi sama sekali.

“Jadi diupayakan semaksimal mungkin yang orangnya sanggup,” pungkas dia. (ikbal/yp)