INI benar-benar kisah mesum yang mencoreng citra guru. Kepala Sekolah Burhani, 48, sedang mesum di rumah kos bersama Ny. Yasimah, 43, guru SD. Ketika digerebek suami dan polisi, keduanya baru saja berdua-duaan. Noda sperma dijadikan barang bukti.
Koalisi keumatan, itu urusannya para politisi. Tapi kalau koalisi kenikmatan, itu urusannya lelaki dan wanita dalam nafsu birahi. Jika cinta sudah melekat, bini orang pun serasa coklat. Begitu pula pihak wanitanya.
Bu Guru Yasimah, sebetulnya sudah punya suami dan sejumlah anak. Secara ekonomi juga cukup mapan, jika ukurannya sudah punya rumah dan kendaraaan (mobil). Tapi bagi Bu Guru kepuasan materi tak begitu ngefek buatnya. Sebab ada sesuatu yang kurang, yang diberikan oleh suaminya tidak secara sempurna.
Hamid, 50, sebagai suami Yasimah, sebetulnya memang lelaki gila kerja. Sebelum Jokowi jadi Presiden, dia sebagai pengusaha sudah biasa kerja, kerja, dan kerja!
Tapi ironisnya, saking sibuknya urusan bisnis, istri sendiri di malah dicuekin. Padahal bagi sebuah rumahtangga, semua harus berbanding lurus, memperoleh porsi yang sama.
Bayangkan, katanya suami istri, tapi Hamid sebulan hanya menjatah istri paling dua kali. Durasinya pun seperti iklan di TV, cepat selesai. Padahal maunnya Yasimah, bisa lama seperti urus sertifikat di BPN.
Gara-gara ini pula, Yasimah sering sewot. Tapi Hamid karena saking sibuknya tak pernah peduli akan kebutuhan istri yang hakiki.
Kesepian yang berkepanjangan menjadikan Yasimah tak tahan godaan. Ketika ada Kepsek Burhani yang sepertinya sangat tertarik akan dirinya, malah diberi ruang seluas-luasnya. Misalnya, ketika diajak makan bersama di rumah makan, mau saja tanpa mengantisipasi gosip yang akan berkembang di lapangan.
Diawali dari makan-makan, Pak Kepsek sama Bu Guru ini kayaknya makin nekat deh. Lanjutan kisahnya nanti sore ya, pukul 16:16 teng! (gunarso ts)