AMERIKA – Tak mudah bagi pasangan penyandang down sindrom untuk menikah. Namun ketika suami meninggal, perempuan 59 tahun ini menunjukkan betapa dalam cintanya untuk lelaki pilihannya itu.
News9 menyabutkan di Pegunungan Adirondack, New York, keluarga dan teman-teman berkumpul untuk membantu Kris Scharoun-DeForge, perempuan itu, memberi penghornatan pada suaminya. “Dia membuatku tertawa. Dia memberiku segalanya,” ungkapnya.
Kris dan suaminya, Paul, bertemu pada 1988. Mereka pacaran selama 5 tahun hingga kemudian memutuskan untuk menikah.
“Aku yang melamarnya,” ungkap Kris. “Aku berbisik di telinganya, ‘maukah kamu menikah denganku?’ . Dia kemudian menatapku dengan senyum lebar sambil mengangguk.”
Namun menurut Susan Scharoun, saudara perempuan Kris, prosesnya tak semudah itu. Butuh waktu lebih lama untuk bisa mewujudkan pernikahan yang kemudian menjadi pasangan down sindrom pertama yang menikah di dunia.
“Jadi ada kelas perkawinan, sesi konseling, dan banyak sekali penolakan dari orang-orang yang merasa lebih tahu,” katanya. “Ya, ada sedikit pertentangan. Jadi seperti kayak anak-anak yang ingin menikah melawan dua orang dewasa yang sangat mengerti segalanya.”
Orang dengan down sindrom yang ingin menikah memang masih harus mengatasi penentangnya. Masih banyak yang mempertanyakan cinta pasangan down sindrom seperti yang dilakukan Kris dan Paul. Kenyataannya, pasangan ini menunjukkan bukti bahwa cinta mereka lebih dalam dari yang dibayangkan orang.
Pada akhir upacara itu, Kris melepas sebagian abu suaminya di dekat danau, mereka suka memancing. Sisanya disimpan karena ia ingin mencampurnya dengan abu dirinya saat meninggal. Abu yang dicampur itu kemudian akan dimakamkan bersama.
“Kamu adalah istri terbaik yang bisa dimiliki suami mana pun,” kata Susan pada adiknya.
Kris menganggap banyak orang dengan down sindrom yang memiliki rasa cinta pada kekasih yang juga mengidap hal serupa. “Orang-orang seperti kami perlu diberi kesempatan,” katanya. “Kesempatan untuk menemukan lelaki impian, seperti yang kulakukan.”
Mengenai kemungkinan Kris akan bahagia lagi bila menemukan pria lain, ia tak bisa memastikan. “Aku baru saja kehilangan pria yang kucintai, tapi aku akan mencoba,” ucapnya.
Bahkan jika dia tidak berhasil menemukan pria pengganti, Kris mengatakan tak memasalahkanya. Baginya, jauh lebih baik mencintai dan kehilangan, daripada tidak pernah bisa mencintai sama sekali.
Beruntungnya Paul mendapat cinta setulus itu! (yp)