Thursday, 05 December 2019

Terekam CCTV Tinggalkan Orok di RSUD, Sejoli Dicari-cari Polisi

Rabu, 21 Agustus 2019 — 9:44 WIB
Ilustrasi

Ilustrasi

DEPOK – Bayi terlahir prematur serta bibirnya sumbing, meninggal dunia tak lama setelah diantar ke RSUD Depok oleh sepasang pria dan wanita. Anggota Reskrim Polsek Sawangan kini memburu pasutri tersebut lantaran memberikan identitas palsu ke pihak rumah sakit.

Kapolsek Sawangan, Kompol Suprasetyo mengatakan kasus dugaan pemalsuan identitas ini terungkap berawal dari laporan dari pihak RSUD Depok, Jumat (16/8) sekitar pukul 09. 30 WIB. Pihak rumah sakit melaporkan, menerima pasien bayi laki-laki prematur dan bibirnya sumbing.

Bayi laki-laki diperkirakan berusia 3 hari tersebut ditangani oleh tim dokter di UGD. Sayang, nyawanya tak bisa diselamatkan.

“Ketika pihak rumah sakit melakukan tindakan medis, wanita dan laki-laki yang diduga orang tuanya diminta mengisi daftar pasien. Mereka diminta menuliskan identitas namun setelah dicek alamat yang dituliskan tersebut ternyata fiktif,” jelas kapolsek didampingi Wakapolsek Sawangan, AKP Ahmad Sadikin.

Polisi dan pihak rumah sakit mengecek ke alamat yang ditulis di catatan daftar pasien, namun nama pasutri itu tidak dikenal.
“Nama jalan yang dituliskan dalam buku pasien ada, namun dikroscek ke warga bahkan ketua RT setempat tidak ada yang mengenal,” jelas Suprasetyo.

Terekam CCTV

Pasutri itu menulis identitas mereka: Bari dan Ariyanah Musdalifah (istri ), alamat tertulis lengkap di daerah Cipayung, Kota Depok. Keduanya terekam CCTV saat mengantar bayinya ke ruang UGD.

“Dalam rekaman CCTV rumah sakit selamat sekitar 1 menit, terlihat seorang laki-laki berambut pendek mengenakan sweater dan celana jins, badan kurus. Sedangkan yang wanita rambut lurus sebahu, mengenakan masker putih, mengenakan pakaian casual kaos dan jeans biru,” tambah Kompol Suprasetyo.

Polisi masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi. “Jasad bayi kami serahkan ke Dinas Sosial Kota Depok, untuk dimakamkan,” tandas kapolsek. (angga/ird)