JAKARTA – Kementerian Ketenagakerjaan mengharapkan seleksi nasional calon kompetitor Asean Skill Competition (ASC) dilaksanakan profesional & didanai pemerintah daerah dan swasta industri.
“Pemerintah daerah diharapkan dapat lebih meningkatkan perannya, baik dalam pendanaan maupun upaya pencarian calon kompetitor tingkat provinsi yang lebih berkualitas, dan juga industri yang belum berpartisipasi diharapkan dapat ikut ambil bagian dalam kegiatan ini nantinya,” ujar Suhartono, staf ahli Menteri Ketenagakerjaan bidang Kerjasama International, didampingi Karohumas Soes Hindharno, Jumat (23/8/2019).
Alasannya, seleknas kompetitor untuk ASC ke-13 tahun 2020 dan ke depannya membutuhkan kerja profesional dan pendanaan demi untuk persiapan kompetitor unggulan sejak seleksi daerah, pelatihan, hingga pendanaan besar.
Diakuinya, ASC ke-12 di Thailand baru lalu Indonesia hanya runner up setelah Thailand atau tidak sesuai ekspektasi menjadi Juara ke-1 & Juara Umum.
Dari target 15 emas Indonesia meraih 13 emas, 6 perak, 8 perunggu, dan 7 medali diploma. Sedangkan Negeri Gajah Putih meraih 16 emas, 4 perak, 3 perunggu dan 13 diploma.
Namun begitu Indonesia memiliki nilai rata-rata 717,66 dari 22 kejuruan yang diikuti 44 kompetitor, atau lebih tinggi dibanding Thailand meraih nilai 707,81 dari 26 kejuruan yang diikuti 52 kompetitornya. (rinaldi/tri)