Friday, 06 December 2019

PLN UP3 Bekasi Berikan CSR Bagi 100 Pelanggan Listrik Rumah Tangga

Kamis, 29 Agustus 2019 — 16:00 WIB
Manajer PLN UP3 Bekasi saat memberikan sertifikat laik operasi (SLO) kepada warga yang rumahnya sudah dipasang instalasi grounding. (saban)

Manajer PLN UP3 Bekasi saat memberikan sertifikat laik operasi (SLO) kepada warga yang rumahnya sudah dipasang instalasi grounding. (saban)

BEKASI – Rumah warga yang jaringan kelistrikannya belum memiliki instalasi grounding atau biasa disebut arde akan didata kemudian dipasang.

“Ini penting karena untuk mencegah bahaya yang ditimbulkan akibat korsleting listrik,” kata Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi, Arief Maulana, Kamis (29/08/2019), sambil menambahkan untuk saat ini pihak PLN UP3 Bekasi akan membantu melalui dana Corporate social responsibility (CSR).

Arief mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan PT PLN (Persero) dan Ditjen Ketenagalistrikan pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Sebab, lembaga ini yang nantinya mengeluarkan sertifikat laik operasi sebuah instalasi listrik di rumah-rumah penduduk. “Korsleting listik menjadi penyebab terbanyak peristiwa kebakaran di Kota Bekasi,” kata Arief.

Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi mencatat sepanjang 2019 (sampai Agustus) terdapat 152 peristiwa kebakaran, 71 di antaranya disebabkan korsleting listrik. Menurut Arief, peristiwa ini bisa dicegah melalui antisipasi dengan menerapkan standar keamanan instalasi listrik.

Sementara itu Ririn Rachmawardini, Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bekasi, mengatakan grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke bumi atau tanah saat terjadi kebocoran isolasi atau percikan api pada korsleting. Instalasi ini juga mencegah bahaya jika perangkat elektronik di rumah tersambar petir, maupun korsleting ketika terjadi banjir.

Menurut Ririn, hasil inspeksi selama lima hari terakhir bersama Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM di wilayahnya, ada sebanyak 740 rumah direkomendasikan untuk memenuhi persyaratan umum instalasi listrik untuk mencegah bahaya korsleting listrik. “Mayoritas tidak memiliki grounding, ada juga material yang dipakai belum standar nasional Indonesia (SNI),” kata dia.

Dari 740 rumah yang direkomendasikan, kata dia, pihaknya baru membantu 100 rumah instalasi kelistrikan distandarkan sampai menerima sertifikat laik operasi (SLO) dari Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM melalui CSR dari PLN UP3 Bekasi. (saban/ys)