JAKARTA – Sekelompok massa tergabung Aliansi Masyarakat Indonesia Timur berdemonstrasi di depan Istana Merdeka, di Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (2/9/2019). Pendemo mengecam sekelompok pemuda yang meminta Papua merdeka.
Aksi massa berjumlah seribu orang pemuda-pemudi yang berasal dari Indonesia timur. Mereka kompak membawa dan mengibarkan sang saka merah putih seraya menegaskan bahwa NKRI adalah harga mati.
Koordinator aksi, Sudiono, berkomitmen menolak adanya referendum dari pihak-pihak yang selama ini menggelar aksi pro Papua merdeka.
“Kami menyesalkan sampai adanya aksi itu, tugas kita meredakan semua itu. Harapan kami selaku pemuda agar pemerintah menyelesaikan masalah ini,” kata Sudiono.
Sudiono menegaskan, Papua adalah bagian dari NKRI. Ia pun meminta agar para pelaku yang ingin melakukan makar diproses hukum. “Siapapun yang melanggar aturan harus jalani proses hukum,” ungkapnya.
Ia beranggapan, semua sistem negara dikerahkan untuk mencegah adanya sekelompok orang yang ingin memerdekakan diri.
“Negara memiliki sistem kekuatan pertahanan dari Kepolisian sampai TNI,” katanya lagi.
“Kami dari pemuda Indonesia juga mempertanyakan kemana negara dan meminta kepada Presiden Jokowi untuk lebih jeli menangani kasus raisalisme di Surabaya. Hukum harus ditegakkan,” imbuhnya.
Aksi ini dijaga ratusan aparat keamanan. Kegiatan dilakukan di dalam Taman Pandang Monas sehingga tak membuat macet jalanan.
“Penjagaan ada sekitar 150 personel polisi diturunkan dalam menjaga aksi ini. Massa diimbau tertib dan menjaga aturan yang berlaku,” kata Kapolsek Metro Gambir, Kompol Wiraga Dimas Tama. (silaen/m6/ys)