BEKASI – Keberadaan PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) di Kota Bekasi memprihatinkan. Di sisi lain, menjengkelkan karena seringkali kembali ke jalanan setelah beberapa kali tertangkap.
“Ya, demikianlah. Kadang prihatin, tapi juga menjengkelkan karena nekad kembali lagi ke jalanan,” kata DR. H Ahmad Yani, Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi, Selasa (10/9/2019).
Disebutkan, para penyandang masalah sosial itu sudah dilakukan dengan berbagai pendekatan. Mulai dari persuasif sampai juga pendekatan langsung razia.
Hanya saja, alasan yang disampaikan seringkali masalah perut. Sehingga, diantaranya beberapa kali terjaring dalam razia.
Petugas Dinas Sosial seringkali menemukan PMKS di jalanan atas laporan masyarakat. Kemudian ditangani sesuai peraturan yang ada, seperti pendataan dan pembinaan. Bahkan, jika mereka sakit dibawa ke rumah sakit untuk diobati sampai sembuh.
Ahmad Yani lalu menceritakan petugasnya membawa seorang gepeng dengan modus ‘manusia cat’. Karena kondisi sakit, dia kemudian dibawa ke RSUD Bekasi. Diobati beberapa hari kemudian sembuh dan dipulangkan.
“Ya, kami membawa ke rumah sakit kalau sakit. Kemudian diusrus sampai sembuh. Tetapi tak jarang ada saja petugas menemukan mereka kembali ke jalanan,” katanya.
Setiap kegiatan seperti ini kemudian dilaporkan ke walikota. “Saya laporkan setiap kegiatan, dan direspon baik,” katanya.
Seperti kondisi PMKS di kawasan Pasar Proyek, yang saat ini masih saja ada mereka di kawasan tersebut. Padahal, petugasnya sudah tidak kurang-kurang dalam menertibkan mereka. Saat siang hari mereka ‘bersih’ namun kemudian muncul saat malam.
Kadinsos menengarai alasan kesulitan ekonomi membuat mereka tidak kapok ke jalanan.
Karena itu ia mengimbau masyarakat tidak memberikan bantuan sosial ke jalanan. Tetapi sebaiknya langsung ke yayasan.
Hal ini, lanjutnya, untuk memberikan terapi semacam terapi secara mental sehingga bisa mengubah mindset terkait kehidupan di lapangan.
“Mereka berpikir mendingan ke jalanan karena lebih banyak dapetnya. Ini yang membuat mereka balik lagi. Jadi sebaiknya tidak memberi sedekah di jalanan,” katanya.
Sehingga, ke depan diharapkan ada kebersamaan lebih erat antara pemerintah, masyarakat dan elemen peduli sosial untuk menyembuhkan mereka tidak lagi di jalanan. (chotim/tri)