INGGRIS – Seorang wanita diamuk suaminya di depan anak mereka yang masih balita. Anak yang syok ini kemudian sering menyebut ‘Ayah Dipukuli Mama’.
Jemma Palmer menyampaukan kekagetannya ketika Archie, anaknya itu, berjalan di sekitar rumah sambil terus mengulangi kata-kata yang menghantuinya sejak penyerangan brutal oleh mantan pacar.
HullLive melaporkan wanita iu dikawal Gareth Ralph saat kembali ke rumah usai seharian bersama rekannya dan Archie, anak.
Wanita itu baru saja akan menidurkan putra mereka ketika Ralph berkomentar tentang yang dikatakan orang asing padanya di perjalanan dalam bus. Dalam hitungan detik, tiba-tiba ia terhuyung setelah pria itu menyerangnya. Pria itu meninggalkannya meski ia jatuh dengan rahang patah dan dua mata menghitam bekas jotosan.
Archie ternyata melihat semua itu. Balita ini begitu ketakutan hingga ia terus berkata ‘ayah memukuli ibu’.
Dalam pengaduan yang digelar di Hull Crown, Senin (9/9/2019), Ralp dijatuhi hukuman 18 bulan penjara. Hukuman bagi pria 34 tahun itu dianggap Jemma tak setimpal dengan derita yang dijalaninya.
“Seharusnya setidaknya lima tahun,” ujarnya. “Dia meninggalkan membiarkan saya mati, dan dia melakukan semua itu di depan anak kami.”
“Archie terus berjalan sambil mengatakan ‘ayah menghancurkan ibu’ dan aku tidak bisa tidur karena dampak mental yang dialaminya,” sambungnya. “Saya harus hidup dengan ini selama sisa hidup saya, namun dia akan keluar dalam sembilan bulan. Sistem keadilan perlu diubah secara serius.”
Pada malam 9 Agustus itu, keluarga kecil itu berada dalam bus untuk pulang dan menuju rumah Jemma di 22nd Avenue.
Saat berada dalam bus, seorang pria bercanda dengan Jemma. Pria itu bertanya apakah dia ingin turun dari bus dengannya dan “Pergi untuk minum-minum,” kata pria itu.
“Aku hanya tertawa dan berkata, ‘oh tidak malam ini, mungkin malam berikutnya’, tapi aku jelas tidak bersungguh-sungguh,” kata Jemma, yang juga memiliki anak perempuan remaja. “Aku orang yang suka bercanda dan itu hanya komentar di bus.”
Rupanya, Talp jengkel mendengar istrinya diperlakukan begitu oleh pria penumpang itu. Ia baru melepaskannya setelah sampai rumah.
“Ketika aku akan mengambil piyama Archie, Ralph menoleh kepadaku dan berkata, ‘Kenapa kamu tidak memperkosa pria itu dari bus’,” katanya menirukan ucapan Ralph.
“Saya mengatakan kepadanya untuk berhenti bersikap konyol dan dia berkata kepada saya, ‘Kamu belum pernah ngerasain pukulan kan?”
“Aku berkata, ‘Maafkan aku’, dan kemudian dia menjatuhkanku ke lantai dan meletakkan kedua tangannya di leherku dan mulai mendorong batang tenggorokanku,” ungkap Jemma.
“Yang bisa kupikir hanyalah dia akan membunuhku. Saya berhasil meraih sambungan telepon rumah tetapi dia melepaskannya, melepas baterai dan melemparkannya ke lantai. Dia bilang aku tidak akan memanggil polisi, dan kemudian mulai meninju wajahku,” tambahnya.
Jemma menderita patah rahang, bibir yang robek, mata memar dan pendarahan yang membuatnya penglihatannya memburuk.
Setelah serangan brutal itu, Jemma mengatakan Ralph meninggalkan rumah dan mematikan HP-nya.
Menurutnya, tindakan Ralph membuat Archie ketakutan. Ia sudah berupaya agar anaknya tak melihat wajahnya yang babak belur.
“Tapi Archie sudah melihat, menangis ketakutan,” ucapnya.
Dia ditemukan polisi sehari kemudian. Ia ditangkap saat sembunyi di rumah kerabatnya. Bila saatnya bebas, pria ini juga kena larangan mendekati bahkan menghubungi Jemma.
“Itu tidak cukup baik,” ujar Jemma. “Bagaimana bisa dia melakukan semua itu di depan anaknya sendiri?’ Sebenarnya kami baru kembali bersama selama beberapa bulan pisah. Aku meninggalkannya namun setelah Archie dan aku melihatnya berubah kami menerimanya.”
“Pada hari dia memukuli saya, dia harus mengumpulkan seragamnya karena dia telah memenuhi syarat sebagai pekerja konstruksi, dia mendapatkan pekerjaan,” kisahnya. “Saya ingin kami menjadi keluarga yang sempurna.”
Saat ini, mimpi Jemma sirna. “Meski saya nggak setuju dengn hukuman itu, bagaimanapun Gareth telah dikeluarkan dari hidup kami, saat ini,” katanya.
Ralp dijatuhi hukuman 16 bulan karena melukai Jemma yang melanggar hukum, ditambah dua bulan ekstra untuk pencurian. (yp)