SERANG – Gubernur Banten Wahidin Halim mendorong seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov Banten tidak hanya memposisikan diri sebagai fasilitator, tapi juga pelaku yang turut serta dalam pembangunan Banten ke depan agar lebih baik.
Gubernur juga mengajak ASN agar dapat menyampaikan hasil-hasil pembangunan yang telah dilakukan agar diketahui masyarakat sehingga dapat dirasakan manfaatnya.
“Seperti halnya ketika kita sudah membuka akses dan membangun Jalan Citorek menuju wisata ‘Negeri Di Atas Awan’, maka kita lengkapi fasilitasnya. Makanya kita sepakat akan membangun mesjid di Puncak ‘Negeri Di Atas Awan’ seperti layaknya At-Ta’awun, Puncak, Bogor,” kata Wahidin, saat memimpin Upacara Peringatan Hari Olahraga Nasional, Hari Perhubungan Nasional, Hari Statistik Nasional dan Hari Kesadaran Nasional di Lingkungan Pemprov Banten, di Lapangan Setda KP3B, Curug, Kota Serang, Selasa (17/9/2019).
Wahidin mengaku turut merogoh kocek Rp50 juta untuk pembangunan masjid tersebut. “Dibangun oleh ASN yang asalnya dari infaq, Pak Wagub dan Pak Sekda juga nanti ikut mengeluarkan,” ucapnya.
Gubernur mengatakan, program pembangunan yang telah dilakukan Pemprov, akan lebih baik jika dilengkapi dengan pembangunan fasilitas-fasilitas pendukung yang diprakarsai para ASN. Hal itu agar potensi yang dimiliki daerah dapat memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat termasuk ASN tidak hanya lahir tapi juga aspek batin sebagai ladang pahala.
Selain itu, keberadaan masjid juga diharapkan dapat mencegah disalahgunakannya tempat wisata tersebut menjadi tempat maksiat. “Alangkah indahnya di puncak ketinggian itu ada berkumandang suara azan. Minggu depan kita lakukan peletakan batu pertama. Nanti pengelolanya dari ASN juga tidak apa-apa, atau kalau perlu kita biayai, kita beri gaji,” ujarnya.
Kendati demikian, lanjut Gubernur, ekplorasi tempat wisata tersebut tidak dalam konteks mengambil kewenangan daerah setempat, Gubernur hanya ingin melakukan pengembangan potensi daerah agar Banten mampu bersaing dengan daerah lain. Mengingat, potensi yang dimiliki Banten jauh lebih lengkap dan beragam yang tidak dimiliki daerah lain, khususnya wisata religi.
“Dari situ kita kembangkan, karena ternyata ada potensi-potensi lain di sekitar kawasan. ada peninggalan kerajaan, ada tempat air terjun, perkebunan dan jalannya sudah bagus dan lebih lebar dari sebelumnya. Tidak hanya Citorek, Cikeusik, Pandeglang jalannya sudah mulus, dari Pontang ke Bandara Soetta akan kita lebarkan, kita lebarkan jalan poros Banten Lama ke Cikoromoy, lalu ke caringin, paling lambat harus jadi tahun 2021, dan hasil-hasil pembangunan itu kita sampaikan, suarakan dan sebarluaskan ke masyarakat agar mereka juga ikut merasakan hasilnya,” terangnya.
Sektor lainnya, lanjut Gubernur, Banten harus bebas dari kekurangan beras sehingga akan dilakukan swasembada di atas lahan yang telah disiapkan, begitupun dengan penanaman 10 ribu pohon jengkol, pembangunan sport centre untuk menangkap potensi atlet-atlet berbakat dari Banten dan melengkapi fasilitas-fasilitas lain yang dapat dijadikan potensi memperoleh pendapatan asli daerah (PAD).
“Karena ternyata, Banten ini termasuk dalam kategori daerah yang mandiri secara ekonomi karena mampu menghasilkan PAD 50 persen lebih dari total APBD nya karena mininal 30 persen. Artinya, tanpa bantuan siapapun kita bisa mengelola keuangan daerah. Maka kita manfaatkan, 2 tahun lagi tidak ada lagi banyak uang yang kita keluarkan. Kita punya tabungan maka harus lahir gagasan mau bikin apa banten ke depan. Jadi jangan hanya fokus ke pajak, tapi potensi-potensi lainnya juga,” tuturnya.
Terkait Hari Olahraga Nasional, Gubernur mengajak ASN dan masyarakat untuk membiasakan tubuh berolahraga. Karena olahraga kini menjadi kebutuhan setiap manusia untuk menyeimbangkan pola hidup agar senantiasa sehat. Gubernur juga mengkritisi para perokok yang membuang sampah rokok sembarangan sehingga membahayakan orang lain.
“Saya tidak melarang merokok, tapi buanglah sampahnya di tempat yang seharusnya. Jangan merokok di tempat yang dilarang, merokok didepan perempuan, ibu hamil, atau anak-anak,” pintanya.
Memperingati Hari Perhubungan Nasional, Gubernur menyoroti penegakan ketertiban lalu lintas dan pemanfaatan potensi perhubungan yang mampu mendongkrak PAD belum berjalan optimal. “Saya instruksikan Dinas Perhubungan dapat melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan seluruh unsur terkait dalam penertiban lalu lintas tidak hanya di darat, tapi juga laut dan udara,” tandasnya. (haryono/ys)