JAKARTA – Sebanyak 10 warga binaan permasyarakatan (WBP) Rutan Pondok Bambu, Duren Sawit, mendapat pelatihan kejuruan, Senin (16/9/2019). Mereka diajarkan mengenai tata busana yang diberikan petugas dari Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Timur.
Kepala PPKD Jakarta Timur, Ahmad Sotar Harahap mengatakan, kegiatan yang dilakukan untuk memberi bekal bagi para WBP. Sehingga, bila nantinya mereka menghirup udara segar, bisa melanjutkan hidup. “Mereka juga masyarakat yang akan kembali ke masyarakat. Harapannya, ketika selesai menjalani masa tahanan bisa mencari kerja atau membuka usaha sendiri,” katanya, Senin (16/9/2019).
Dikatakan Sotar, pelatihan itu sendiri, dimulai sejak tanggal 16 September dan akan berlangsung hingga 25 Oktober mendatang. Dan ditahap awal, pihaknya melibatkan 10 WBP yang digembleng oleh dua instruktur PPKD Jakarta Timur. “Karena ini baru kerja sama awal, makanya kami memberikan 10 WBP terlebih dahulu,” ujarnya.
Setelah masa pelatihan, Sotar mengaku, WBP nantinya akan diberi sertifikat yang menyatakan mereka sudah memiliki kemampuan di bidang tata busana. Terlebih, selama pelatihan, mereka juga dibekali dengan berbagai keterampilan untuk mereka berkreasi. “Fasilitas pelatihan yang kami berikan, kami jamin melalui mobile training unit (MTU),” tambahnya.
Tahun depan, tambah Sotar, PPKD Jakarta Timur berencana menyambangi kelas kejuruan guna memfasilitasi minat dan keahlian yang dimiliki WBP. Dimana berbagai pelatihan lainnya juga akan diberikan kepada WBP. “Selain tata busana rencananya ada tata rias, tata boga, operator komputer, otomotif, dan teknik pendingin. Nantinya mereka juga dapat bantuan alat kerja seusai pelatihan kejuruan,” tuturnya.
Sementara iri, Karutan Pondok Bambu Eko Suprapti, mengapresiasi pelatihan yang diberikan sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap WBP. Pasalnya, dengan pelatihan yang diberikan dapat membangkitkan merubah citra negatif WBP, terlebih ketika nantinya mereka bebas. “Ini bekal mereka, dan dengan bekal ini bisa membantu merubah stigma negatif narapidana di masyarakat,” pungkasnya. (ifand/yp)