INDRAMAYUI – Tumbuhan liar eceng gondok dan limbah sampah menjadi penghambat utama suksesnya Program Kali Bersih (Prokasih) yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu, Jawa Barat.
Daerah yang berada di pantai utara Jawa Barat ini tengah menghadapi masalah yang lumayan sulit, terkait banyaknya eceng gondok dan sampah plastik. Eceng gondok dan sejenisnya itu tumbuh cukup subur memenuhi permukaan air kali dan sungai. Saking suburnya tumbuhan liar itu membuat permukaan air kali dan sungai nyaris tak tampak.
Pemantauan Poskotanews pada Minggu (22/9/2019), sedikitnya terdapat satu kali dan satu sungai yang kondisinya dipenuhi eceng gondok dan sejenisnya. Kali dan sungai yang tertutup eceng gondok itu airnya cenderung menggenang, alias tidak mengalir deras, sehingga menjadi tempat tumbuh suburnya eceng gondok.
Kali yang banyak ditumbuhi eceng gondok dan sampah plastik itu adalah Kali Prajagumiwang, letaknya di Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu. Kali itu bermuara ke Laut Jawa. Kondisi permukaan air kali Prajagumiwang tertutup eceng gondok dan tumbuhan liar lainnya. Banyak sampah plastik yang terapung. Rupanya sudah cukup lama permukaan air kali Prajagumiwang itu tidak dibersihkan.
Air kali Prajagumiwang terlihat kotor, berwarna kehitam-hitaman diduga tercemar limbah. “Banyak sampah plastik terapung di atas permukaan air kian menambah kotornya kali Prajagumiwang. Kotornya kali Prajagumiwang tak sinkron dengan adanya lokasi wisata mangrove di sekitar muara kali Prajagumiwang,” ujar Asep (74).
Selain kali Prajagumiwang, Sungai Cimanuk di Desa Pabean Udik juga terlihat kumuh dan kotor. Ribuan meter Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Cimanuk tertutup eceng gondok dan sejenisnya. Seperti halnya kali Prajagumiwang, nasib Sungai Cimanuk di dekat Jembatan Pabean itu pun nampaknya sama saja, luput dari perhatian instansi terkait.
Warga sekitar merasa risih dengan banyaknya tumbuhan liar eceng gondok yang berkembang pesat di permukaan air Sungai Cimanuk di dekat Jembatan Pabean itu. Padahal Jembatan Pabean baru diresmikan penggunannya oleh Bupati Indramayu saat dijabat Hj.Anna Sophanah, setahun lalu.
“Jembatan Pabean terlihat masih baru, tapi air Sungai Cimanuk sudah tidak kelihatan, karena tertutup eceng gondok,” kata Asep. Warga minta instansi terkait rutin memelihara kebersihan Sungai Cimanuk, khususnya di dekat Jembatan Pabean itu. Jika tidak segera dibersihkan dikhawatirkan jadi sarang ular karena suburnya tumbuhan liar eceng gondok yang menutupi permukaan air Sungai Cimanuk.
Warga berharap Sungai Cimanuk, khususnya di dekat Jembatan Pabean menjadi perhatian instansi terkait. Mengingat masyarakat sekitar sudah cukup lama merasa risih dengan kehadiran eceng gondok dan sejenisnya yang menutup permukaan air Sungai Cimanuk. “Kalau airnya bersih Sungai Cimanuk itu menampakkan pemandangan yang indah, terutama jika dilihat dari atas Jembatan Pabean yang baru setahun diresmikan,” katanya. (taryani/yp)