JAKARTA – Wakil Ketua Keluarga Besar Marhaen (KBM) Jawa Barat, Iwan Fauzi mengatakan, chaosnya demo mahasiswa yang terjadi Selasa (24/9/2019) lalu lantaran tidak punya konsep saat turun ke jalan (demo) di DPR RI.
“Akibatnya, demo murni untuk mengkritik DPR malah dimanfaatkan oleh penumpang gelap dengan agenda lain dengan cara anarkis,” kata akfitis 98 ini kini berprofesi dokter, Kamis (26/9/2019).
Iwan mengatakan, jika punya konsep saat turun ke jalan, maka tidak akan mudah dipintir oleh pihak-pihak yang memanfaatkan situasi.
Mantan anggota DPRD Jawa Barat dua priode ini menyampaikan, bahwa hasil rapat petinggi KBM Jawa Barat pada Rabu (25/9/2019) merumuskan, bahwa chaos demo mahasiswa yang berujung anarkis jelas ada yang menumpanginya.
“Ya, jelas ada yang penumpang gelap yang bertujuan agar chaos. Bahkan targetnya membatalkan pelantikan presiden,” tuturnya.
Iwan mengingkatkan mahasiswa tidak terprovokasi oleh medsos. Untuk itu, harus kupas tuntas pasal-pasal RUU yang tidak memberi keadilan buat rakyat.
“Mahasiswa sebagai agent of social change atau agen perubahan jangan lepas dari insan intelektual agar menarik simpati rakyat,” katanya.
Ia juga cukup prihatin bola dengan panas RUU dilempar ke masyarakat disaat penghujung masa akhir jabatan DPR RI 2014-2019, sungguh mengecewakan karena n membuat gaduh.
“Karena ujian berat demokrasi Indonesia saat ini adalah perpecahan kesatuan bangsa, yakni NKRI,” tegas Iwan. (rizal/win)