Saturday, 02 November 2019

Pasar Tradisional Sawangan Segera Dibangun di Lahan Sub Terminal

Jumat, 1 November 2019 — 20:26 WIB
Sejumlah petugas Satpol PP Kota Depok dan Kec. Sawangan saat menertibkan lapak dan bangunan semi permanen di lahan yang diperuntukan untuk pasar tradisional Sawangan. (anton)

Sejumlah petugas Satpol PP Kota Depok dan Kec. Sawangan saat menertibkan lapak dan bangunan semi permanen di lahan yang diperuntukan untuk pasar tradisional Sawangan. (anton)

DEPOK – Warga mendukung rencana pembangunan pasar tradisional baru di lahan kosong kawasan Sawangan Permai, yang akan dikerjakan dalam waktu dekat. Warga mendukung, sebab selama ini masyarakat yang ingin berbelanja ke pasar terlalu jauh jaraknya.

“Kami mendukung rencana adanya pasar tradisional baru. Terlebih usulan pembangunan pasar sudah lama dilajukan masyarakat di wilayah Sawangan dan sekitarnya,” ucap Nyonya Risma, warga Sawangan Baru, Sawangan, Jumat (1/11/2019).

Kehadiran pasar tradisional di wilayah Sawangan sebagai salah satu upaya membantu dan memberikan perhatian kepada masyarakat, khususnya yang berada di wilayah Sawangan, Bojongsari, Parung Bingung, Bedahan, Pasir Putih, dan sekitarnya.

Mereka selama ini.  setiap hari jika ingin berbelanja kebutuhan pokok harus ke Pasar Parung atau Pasar Kemiri Muka yang jaraknya cukup jauh. “Bila ada pasar tradisional di Sawangan  dapat memangkas jarak tempuh, transportasi,  dan lainnya,” katanya.

Di lahan Terminal Angkot

Kepastian rencana membangun pasar tradisional di kawasan Sawangan, setelah Wali Kota Depok Muhammad Idris yang mengatakan pihaknya sudah membuat Dipa untuk tahun 2020 pengajuan anggarannya sudah diajukan tinggal menunggu pengesahan dari DPRD Propinsi Jawa Barat tahun ini juga.

“Lokasi pasar tradisional Sawangan bakal dibangun di lahan yang selama ini dijadikan sub terminal angkot  di dekat Sawangan Permai, luasnya  1 hekatare   dana berasal dari bantuan Propinsi Jawa Barat,” ujar Walikota.

Ia lantas mengungkapkan, nilai proyek pasar ini sekitar Rp 11 miliar yang rencananya tahun 2020 mulai dibangun dan tahun 2021 sudah dapat dipergunakan masyarakat.

Untuk mempersiapkan lokasi lahan tersebut, imbuh dia, pihaknya juga sudah melakukan openertiban sejumlah bangunan atau lapak jualan liar yang ada di sekitar pinggir sub terminal Angkot tersebut beberapa waktu lalu. Ini dimaksudkan agar saat lahan siap dibangun tidak timbul masalah terhadap penertiban lapak jualan yang berdiri tanpa izin, katanya. (anton/win)