Friday, 08 November 2019

Ekspresi-ekspresi Peringatan 7 November Sebagai ‘Hari Wayang Dunia’

Kamis, 7 November 2019 — 23:09 WIB
Pergelaran di Pendopo Kabupaten Ponorogo menyambut Hari Wayang Sedunia. (ist)

Pergelaran di Pendopo Kabupaten Ponorogo menyambut Hari Wayang Sedunia. (ist)

JAKARTA – Tanggal 7 November sudah ditetapkan sebagai Hari Wayang Dunia. Di sejumlah daerah diadakan pergelaran wayang kulit yang dipelopori Pemda maupun para seniman dalang dan pecinta wayang.

Yang menggelar pentas wayang pada Kamis (7/11/2019) malam ini antara lain Pemkab Pringsewu, Pemkab Ponorogo,  dan sebelumnya kirab wayang kulit di Candi Borobudur Semarang, Kamis siang.

Di Pringsewu  pergelaran wayang kulit semalam suntuk diadakan di Pendopo Kabupaten Pringsewu, Lampung, Kamis, menampilkan dalang Ki Gondo Suharno dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,  membawakan lakon ‘Pandawa Bangun Praja’.

Ada pun di Ponorogo menampilkan 11 dalang dalam satu malam dengan  dalam kelir.  Pergelaran berlangsung di Pendopo Kabupaten, dengan lakon ‘Manunggaling Kawulo Gusti’ (menyatunya rakyat dan pimpinan, menyatunya hamba dengan Gustinya).

“Ya, ada 11 dalang yang tampil, tapi tidak main bersamaan sekaligus di satu kelir,” kata Fendi Sukatmanto, tokoh aktivis sosial-budaya, di Ponorogo, Kamis malam. Salah satu dalang yang tampil adalah Ki Purbo Sasongko, dalam muda yang belakangan menggarap wayang Ponorogoan.

Menurut dia, 11 dalang itu mainnya tidak sekaligus tapi, maju tiga-tiga secara bersamaan dalam satu kelir. Ya, mereka bergantian. Sudah latihan bersama mereka, jagi tidak tumpang tindih, kompaklah pokoknya,” ujar Fendi.

Menurut dia, yang membuat suasana segar adalah adanya sinden yang cukup banyak juga. “Ada tujuh sinden, asyik pokoknya,” tambah Fendi.

Pada kesempatan itu, Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni juga memberikan sambutannya. Ia menyambut gembiri dengan aanya pentas wayang malam itu yang dimaksudkan untuk menyambut Hari Wayang Dunia.

Penetapan ini berdasarkan keputusan badan dunia PBB, UNESCO yang menobatkan wayang sebagai Masterpiece of Oral and lntangible Heritage of Humanity atau warisan mahakarya dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur asli Indonesia, pada 7 November 2003 lalu, di Perancis.

Sayangnya, peringatan Hari Wayang Dunia, di Ibukota Jakarta kurang bergema, Mendikbud Nadiem Makarim belum diketahui dimana aktivitasnya terkait peringatan momen kebudayaan kali ini. (win)