Monday, 11 November 2019

Nyai Tanjung Ternyata Berani Menuduh Novel Main Sinetron

Senin, 11 November 2019 — 9:18 WIB
SENTILAN gun 111119

NYAI Tanjung, 39, warga Bogor kelahiran Padang ini memang aktivis chanel YouTube. Dia berani mengeritik tokoh dan politisi dengan keras
tanpa tedeng aling. Terakhir, mantan pemain sinetron ini lewat YouTube berani menuduh Novel Baswedan “main sinetron” (baca: sandiwara) soal
penyiraman air keras di matanya, bahkan melaporkan Novel ke polisi.

Bagi penggemar berita politik lewat YouTube, pasti kenal sosok Nyai Tanjung. Orangnya cukup cantik, meski sudah nyaris emak-emak. Para
tokoh terkenal termasuk politisi, banyak yang habis “dihajar”-nya lewat chanel Youtube. Nyai Tanjung bukan saja mengritik tapi juga
mengecam dengan keras dan lantang.

Sambil pegang pisau dapur, dia pernah siap mau potong “anu”-nya Ahmad Dhani gara-gara presiden Republik Cinta itu bernadzar berani potong
“burung” bila Jokowi menang Pilpres 2014. Amien Rais, UAS, ustad kontroversil Sugik Nur, Prabowo, Fadli Zon, Anies Baswedan; semua
pernah dikulitinya.

Di belantara jagad maya sekarang ini, orang akan capek sendiri jika semua unggahan di internet-medsos diladeni. Maka para yang diserang
mendiamkan saja, termasuk Gubernur Anies. Mungkin mereka meniru filosopi gubernur “dikritik takkan tumbang, disanjung takkan terbang.”

Nyai Tanjung juga hobi ngelaporin orang ke polisi, di antaranya juga sosok yang pernah dihajarnya lewat YouTube. Maka setelah mencurigai
Novel Baswedan “main sinetron” dalam soal penyiraman air keras di matanya, Nyai Tanjung menindaklanjuti dengan melaporkan penyidik KPK
itu ke Polda Metro Jaya. Dia merasa janggal, masak disiriam air keras kok wajahnya masih tetap mulus kecuali mata kirinya.

Ini benar-benar tuduhan melawan arus, usaha membalikkan fakta yang diyakini kebenarannya oleh rakyat dan pemerintah, eks kecebong-kampret, termasuk KPK tentu saja.
Mana yang benar, versi Nyai Tanjung atau publik, lihat saja perkembangannya. Yang jelas Caleg PDIP yang gagal dari Dapil Bogor ini kini dilaporkan balik oleh Novel Baswedan. (gunarso ts)