JAKARTA – Nenek pedagang sayur menjadi korban penyiraman air keras orang tak dikenal di kawasan Jalan Aries Utama, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat. Perempuan 60 tahun itu mengalami luka melepuh dibagian leher dan kepala bagian kanan belakang.
Polsek Kembangan hingga kini masih melakukan penyeliidkan dan pendalaman keterangan saksi-saksi. Termasuk keterangan Nenek Sakinah, korban.
Peristiwa itu terjadi pada Jumat (8/11/2019) malam saat itu korban ingin pulang melintas seorang diri di Jalan Aries Utama, Meruya Utara, Kembangan. Ketika berjalan mendorong gerobaknya ia kaget ada yang melempar cairan dari belakanh.
Setelah beberapa meter korban berjalan baru merasakan panas di bagian leher. “Awalnya saya enggak tahu, tapi lama kelamaan di leher panas dan gatal. Saya baru tahu kulit terluka diberitahu warga,” ingat Sakinah.
Nenek Sakinah menyadari bagian leher belakang dan kepala bagian kanan belakang lecet memerah akibat siraman cairan kimia. Sakinah sempat membuka baju lantaran tak kuat menahan perih, sembari jongkok lemas, ia meminta tolong warga setempat.
Kebetulan, karena lokasi yang berdekatan dengan pos keamanan komplek perumahan. Warga lantas melarikannya ke dokter yang kemudian merujuknya ke RSU Kembangan.
“Malam itu saya berjalan di kiri, motor dari belakang samping lewat dan pas itu disiram. Saya pikir hujan, karena kejadian begitu cepat. Saya bersihkan aja cairan itu. Kalau pulang habis jualan keliling selalu lewat sana,” ucap Sakinah.
Akibat kejadian itu, Sakinah yang tinggal di Meruya Utara, Jakarta Barat belum bisa berjualan sayuran hingga kini.
Sebelumnya, kasus penyiraman air keras (cairan kimia) juga terjadi menimpa dua siswi SMP saat pulang kegiatan di selokah di Jalan Kebon Jeruk Raya, Jakarta Barat, Selasa (5/11/2019). Kondisi keduanya membaik dan sudah diizinkan pulang ke rumahnya di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Meski demikian, kulit keduanya masih tak lagi mulus, Pramewesti terlihat masih terluka dibagian tangan, sementara Aurel masih menyisahkan luka begitu banyak di kepala Aurel, yakni bibir bawah dan perut. “Sekarang sudah agak baik, tinggal dioles salep saja,” kata Aurel.
Sekalipun membaik, namun keduanya belum berencana kembali masuk sekolah. Luka bakar yang masih ada membutuhkan pemulihan cukup lama, karena itu pihak sekolah menyarankan agar istirahat.
Saat penyiraman cairan kimia, korban Aurel mengalami luka cukup serius di bagian bahu, tangan dan badan. Rekannya, Prameswari mengalami luka bakar ringan di bagian tangan. Polisi hingga kini masih memburu penyiraman cairan kimia tersebut dan sudah mengantongi ciri-ciri tersangka.
Kapolsek Kebon Jeruk AKP Erick Sitepu mengatakan, cairan yang disiram bukan air keras tetapi cairan kimia karena baju korban tidak kebakar. “Justru korban malah lukanya iritasi, luka bakar ringan. Penyidik telah mengirim sampel barang bukti dan saat ini sedang dianalisa di Pusat Labotarium Forensik,” kata Erick. (ilham/yp)