JAKARTA – Silaturahmi ulama umaro dan umat menjadi kunci efektif menjalin kebersamaan. Karenanya, kegiatan subuh keliling (Suling) kini digalakkan lagi.
“Dalam salat subuh gabungan, antara umaro dan ulama bisa saling bersilaturahmi menjalin komunikasi dua arah. Baik terkait agama maupun program pembangunan,” kata H Mardanih, Kepala Bagian Sosial Pemkot Bekasi, Minggu (17/11).
Hal itu disampaikan saat Subuh Keliling di Masjid Baitussalam, Kecamatan Jatiasih. Hadir pada kegiatan itu Ketua Dewan Masjid Kota Bekasi KH Ahmad Shidiq, para tokoh ulama dan aparatur pemerintahan.
“Kita bisa menyampaikan pesan kebijakan pemerintah dan juga bisa langsung mendengarkan masukan para tokoh ulama,” katanya.
Acara Suling di Kota Bekasi sebenarnya sudah pernah semarak di Kota Patriot ini. Bahkan, jamaah Suling Kota Bekasi sudah pernah menggelar jamaah gabungan di Gedung Sate Bandung. Saat ini Suling di Kota Bekasi sudah mulai menggeliat kembali.
Ketua DMI Kota Bekasi, Ahmad Shidiq mengatakan melalui kegiatan Suling bisa melakukan silaturahmi dengan para ulama dan tokoh nasyarakat di Kota Bekasi. Diharapkan kegiatan Suling akan bisa lebih semarak dan menjadikan andil dalam mendukung terciptanya cita cita pembangunan bangsa.
Kegiatan Suling yang kini domotori DMI Kota Bekasi menjadualkan kegiatan subuh gabungan dua pekan sekali. Pemilihan lokasi Suling dilakukan bergilir.
Sejumlah tokoh ulama yang hadir dalam Suling di Baitul Salam disntaranya KH Miran Syamsuri, KH Syamhudi, KH Madinah, KH Syafie Kamil, Ketua DMI Jatiasih, dan sekitar 500 jamaah.
Sementara, KH DR Syafei Kamil dalam tausiyahnya menyampaikan pentingnya silaturahmi dalam menjaga keharmonisan ulama dan umaro. Ulama yang juga adik KH Mursyid Kamil ini juga menyampaikan keteladanan Rasululllah SAW dalam semua sisi kehidupannya. (chotim/tri)