IRONIS. Kata ini mungkin pas untuk menggambarkan kehidupan warga Jakarta yang belum seluruhnya terlayani air bersih dari Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya.
Berdasarkan data, warga Jakarta yang terlayani air bersih dari perusahaan pelat merah milik Pemprov DKI Jakarta cuma 63,4 persen dari total penduduk 10, 37 juta jiwa. Padahal mengurusi layanan air bersih, PAM Jaya sudah bertahun-tahun bermitra dengan sejumlah perusahaan swasta baik asing maupun dalam negeri.
Tak heran bila dari masa ke masa masih banyak warga yang kesulitan mendapatkan air bersih. Contohnya di Kalieres, Jakarta Barat, banyak RW di sana yang sering kesulitan mendapatkan air bersih.
Publik pun menyorot kinerja Pemprov DKI Jakarta yang tak kunjung mampu memberikan pelayanan air bersih kepada seluruh warga ibukota. Kondisi ini kontras dengan Angaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang dari tahun ke tahun naik. Dan pada 2019, APBD sudah mencapai Rp80 triliun lebih.
Kini PAM Jaya mendapatkan penambahan modal senilai Rp1,7 triliun bersumber dari APBD 2020. Menggelontorkan dana sebesar itu untuk membangun instalasi pipa air bersih dan pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM).
DPRD berharap penambahan penyertaan modal segede itu, seluruh warga Jakarta bisa tersambung pipa air bersih. Artinya, Dewan tidak ingin mendengar lagi warga yang kesulitan air bersih.
Sebagai wakil rakyat, harapan seperti itu normal-normal saja. Dan PAM Jaya tentu berkewajiban menjawab keinginan Dewan dengan memenuhi kebutuhan air bersih kepada seluruh warga Jakarta.
Jangan lantaran kelak tidak bisa memenuhi kebutuhan air bersih terus dijawab dengan dalih dan beragam alasan. Bila misalnya sekarang masih ada kebocoran, ya atasi kebocoran itu.
Publik tentu saja tidak ingin kebocoran air bersih baik itu akibat luapan, pencurian (sambungan ilegal) atau ketidakakuratan meteran terus menjadi kambing hitam ketidakmampuan melayani air bersih kepada warga Jakarta.
Usulan Penyertaan Modal Daerah (PMD) yang diajukan PAM Jaya senilai Rp1,7 triliun kini sudah disetujui DPRD. Sama halnya Dewan, publik berhadap perusahaan daerah milik Pemprov DKI Jakarta bisa memenuhi air bersih kepada seluruh warga Jakarta. Semoga saja air bersih di Jakarta melimpah. @*