Wednesday, 20 November 2019

Berlangsung 2 Hari, Bursa Kerja di Jakarta Selatan Sepi Peminat

Selasa, 19 November 2019 — 17:31 WIB
Warga Jaksel saat berada di lokasi Bursa Kerja. (wandi)

Warga Jaksel saat berada di lokasi Bursa Kerja. (wandi)

JAKARTA – Untuk mengurangi angka pengangguran, Pemkot Jakarta Selatan bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan membuka lapangan kerja. Namun sayang kurangnya sosialisasi Job Fair 2019 yang digelar di Blok M Square, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sepi peminat.

Padahal kegiatan yang diadakan oleh Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Selatan ini akan berlangsung selama dua hari, yakni dari 19 hingga 20 November 2019 dan melibatkan 40 perusahaan. Diharapkan akan dapat mengatasi pengangguran yang ada di wilayah Jakarta Selatan.

Anwar, 39, salah seorang pencari kerja mengaku dirinya baru hari ini mengetahui adanya bursa kerja saat jalan-jalan ke Blok M Square. Dia mengaku begitu melihat ada bursa kerja dirinya langsung pulang ambil lamaran untuk cari kerjaan sesuai dengan keahliannya.

“Saya baru tahu kalau ada bursa kerja disini. Makanya buru-buru pulang ambil lamaran, siapa tahu ada yang cocok, “kata warga Gandaria Selatan ini.

Dia juga mengaku sangat kecewa karena bursa kerja ini kurang disosialisasikan kepada masyarakat. Akibatnya, tidak banyak masyarakat yang mengetahui kalau ada job fair sehingga sepi peminat.

Sementara itu Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, program bursa kerja ini dilaksanakan dalam rangka memfasilitasi atau mempertemukan pencari kerja, dengan pengguna tenaga kerja atau perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja. Hal ini, untuk membantu pencari kerja mendapatkan pekerjaan, dan pengguna tenaga kerja juga mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

“Pelaksanaan Job Fair tahun 2019 ini melibatkan perusahaan-perusahaan yang membuka berbagai lowongan kerja di wilayah Jakarta dan menghadirkan ratusan pencari kerja. Kami berharap para pengangguran akan memanfaatkan mencari pekerjaan” ucap Andri Yansyah, Selasa (19/11).

Andri menuturkan, kegiatan Job Fair ini merupakan yang terakhir di 2019. Tahun depan, pihaknya akan menambah kegiatan Job Fair dari tiga menjadi empat kali dalam setahun untuk masing-masing sudin di wilayah DKI Jakarta.

“Insya Allah di 2020 itu merupakan kegiatan yang terbanyak. Setelah itu turun cukup sekali dua kali saja. Karena hal tersebut menunjukkan bahwa roda perekonomian di Jakarta sudah bagus dan baik, dengan tenaga kerja yang banyak,” tambahnya.

Sedangkan, Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Jakarta Selatan Sudrajat menambahkan, dasar penyelenggaraan kegiatan ini adalah Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 39 Tahun 2016 Tentang Penempatan Tenaga Kerja, serta Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 271/2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DKI Jakarta.

“Adapun sasaran dalam kegiatan ini yang utama adalah para pencari kerja lulusan SMK, SMA dan sarjana di wilayah Provinsi DKI Jakarta, khususnya, Jakarta Selatan. Kemudian perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja di wilayah Provinsi DKI Jakarta,” kata sudrajat. (wandi/yp)