Wednesday, 20 November 2019

Hepatetis A Berjangkit, 30 Siswa dan Tiga Guru SMPN 20 Depok Terserang

Selasa, 19 November 2019 — 20:28 WIB
Kepala Disdik Kota Depok M. Thamrin saat mengecek ke SMPN 20 Depok di Kel. Rangkapan Jaya Baru. (anton)

Kepala Disdik Kota Depok M. Thamrin saat mengecek ke SMPN 20 Depok di Kel. Rangkapan Jaya Baru. (anton)

DEPOK  – Jajaran Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok serius menangani penyebaran penyakit hepatitis A yang disebabkan virus hevatitis A yang menjangkiti 30 pelajar dan tiga guru di lingkungan SMP Negeri 20 Depok.

“Kami merasa prihatin dan serius menangani kondisi para siswa dan guru yang positif terkena penyakit hevatitis A dalam seminggu belakangan ini,” kata Kepala Disdik Kota Depok M Thamrin didampingi Kepala SMPN 20 Depok, Komar S, Selasa (19/11).

Pihaknya tengah berkoordinasi dengan jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok untuk menetapkan apakah proses belajar mengajar perlu diliburkan atau tidak akibat terserang penyakit yang menyebabkan peradangan pada hati atau liver itu.

“Ya, kami menunggu rekomendasi dari Dinkes apakah sekolah harus diliburkan dulu, kalau harus libur kira-kira berapa hari , itu nanti Dinkes yang menentukan, ” katanya.

Dia  menambahkan dari informasi awal ternyata bukan hanya siswa dan siswi saja yang terserang penyakit tersebut,  tapi warga sekitar juga  ada yang terjangkit.

Ditambahkan Kepala SMPN 20, Komar Suparman, dalam kurun waktu seminggu belakangan ini ada sekitar 30 murid yang terkena penyakit tersebut termasuk tiga orang guru yang ikut tertular sehingga banyak yang izin tidak masuk sekolah.

“Sampai saat ini belum diketahui penyebab awalnya apakah dari makanan atau sanitasi seputar sekolah yang berada di Jl. Raya Martadinata, Kel. Rangkapan Jaya Baru, pancoran Mas,” ujarnya.

Sementara itu, M. Soleh, pegawai bagian laboratorium Puskesmas Rangkapan Jaya, mengatakan setelah dilakukan pengecekan laboratorium, ternyata SGOT dan SGPT para siswa yang terkena sangat tinggi, bahkan ada beberapa di antaranya hasil laboratorium SGOT dan SGPT mencapai diatas 100 sementara untuk normalnya harus dibawah 35.

“Normalnya harus di bawah 35, makanya hasil tes laboratorium beberapa siswa SGOT dan SGPT nya sangat tinggi,” ujarnya. (anton/win)