JAKARTA – Presiden Jokowi mengajak bos-bos, pimpinan perusahaan di Korea Selatan (Korsel) untuk investasi di Indonesia. Dia berjanji akan memangkas regulasi dan birokrasi yang menghambat usaha di Indonesia.
“Di era yang penuh dengan ketidakpastian ini, Presiden Joko Widodo melihat masa depan dunia akan dimotori oleh emerging economy (negara berkembang) seperti Indonesia,” tandas Jokowi.
Itu disampaikan Jokowi saat menghadiri “working lunch” dengan sejumlah CEO perusahaan-perusahaan besar Korea Selatan di Hotel Lotte, Busan, Senin (25/11). Seperti diketahui, di Korsel Jokowi sedang menghadiri KTT ASEAN – RoK di Busan.
Dalam acara tersebut, Presiden Jokowi menjelaskan alasan mengapa Indonesia merupakan tempat investasi yang tepat bagi perusahaan-perusahaan Korsel.
Menurut Jokowi, di saat banyak negara mengalami “aging society”, Indonesia justru memiliki usia produktif yang besar dengan bonus demografi yang besar pula.
“Dan di saat banyak negara mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi, Indonesia masih menikmati pertumbuhan ekonomi yang lebih dari 5 persen per tahun selama lima tahun ini,” kata Presiden.
Di hadapan para CEO, Kepala Negara juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk membuat iklim investasi yang semakin menarik dalam lima tahun ke depan. Penyederhanaan aturan dan penyederhanaan birokrasi di Indonesia akan terus dilakukan guna mendukung hal tersebut.
“Pada saat yang sama saya menekankan bahwa investasi di Indonesia harus menciptakan lapangan kerja. Saya juga menekankan investasi tidak hanya menjadikan Indonesia sebagai pasar, namun juga menjadikan Indonesia sebagai hub produksi,” jelasnya.
Presiden meminta para pelaku usaha untuk tidak segan menyampaikan kendala-kendala yang dihadapi kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Presiden memberikan contoh soal pembebasan lahan Lotte di Cilegon yang telah diselesaikan oleh Kepala BKPM. (johara/win)