JAKARTA – Melalui program Vokasi Indonesia Bekerja, BPJAMSOSTEK, berharap perusahaan-perusahaan besar mendukung dan mau menjadi bapak asuh bagi peserta program.
Hal tersebut dikatakan Direktur Pelayanan BPJAMSOSTEK Krishna Syarif saat launching pelatihan Vokasi Indonesia Bekerja wilayah Jakarta Timur yang diselenggarakan BPJAMSOSTEK kantor Cabang Jakarta Rawamangun bersama LPK Bina Mutu Bangsa, di Hotel MaxOne- Rawamangun, Senin (25/11/2019).
“Dengan adanya perusahaan yang menjadi bapak asuh, diharapkan bisa menjadi pendamping para peserta program untuk mendapatkan kredit lunak dari perbankan, sehingga lulusan vokasi ini bisa menjadi wirausaha yang nantinya mampu membuka peluang kerja,” kata Krishna.
Menurutnya, Program pelatihan vokasi Indonesia Bekerja dikhususkan bagi para pekerja yang mengalami PHK, agar mendapatkan kesempatan yang lebih besar untuk kembali bekerja. Vokasi Indonesia Bekerja yang mulai dilaksanakan pada September 2019 ini merupakan wujud dari pelaksanaan misi BPJS Ketenagakerjaan yaitu meningkatkan produktivitas dan daya saing pekerja.
Pada kesempatan itu, Walikota Jakarta Timur M. Anwar juga berharap, program pelatihan vokasi ini mampu mengurangi angka pengangguran di wilayahnya.
“Kami juga memiliki 52 program pelatihan untuk mengurangi angka pengangguran , dan berharap program pelatihan vokasi oleh BPJAMSOSTEK memberikan kuota lebih banyak bagi penduduk Jakarta, khususnya, Jakarta Timur,” ujar M. Anwar, dalam acara yang dihadiri Dewas BPJAMSOSTEK Rekson Silaban dan Inda D.Dasman, serta Deputi Direktur BPJAMSOSTEK DKI Jakarta Cotta Sembiring.
Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Jakarta Rawamangun Deny Yusyuliban mengungkapkan, pelatihan Vokasi Indonesia Bekerja di wilayahnya diikuti 20 peserta untuk kelas Food and Beverage Service, sesuai jenis pelatihan yang diberikan oleh LPK Bina Mutu Bangsa yakni sektor perhotelan dan pariwisata.
“Saya mengajak seluruh pekerja yang mengalami PHK ataupun putus kerja untuk mendaftarkan diri dengan cara mengunjungi langsung 4 Kantor Cabang Piloting dan dapat mengakses di website www.bpjsketenagakerjaan.go.id dan klik pada banner vokasi”, ujar Deny.
Sementara itu, Deputi Direktur Wilayah DKI Jakarta , Cotta Sembiring mengatakan target nasional BPJamsostek untuk pelatihan program Vokasi Indonesia Bekerja ini sebesar 20.000 pekerja, dan untuk wilayah DKI Jakarta kami telah menargetkan sebanyak 2.000 pekerja.
“Alhamdulillah sampai dengan hari ini kami sudah melatih tenaga kerja sebanyak 241 pekerja dari 4 kantor cabang piloting, yakni Kacab Jakarta Kelapa Gading, kacab Jakarta Pulo Gebang, Kacab Jakarta Cilandak dan Kacab Jakarta Rawamangun”, jelas Cotta.
Cotta berharap pelatihan vokasi ini mampu membuka ruang bagi para pekerja yang mengalami PHK untuk belajar kembali, melakukan up skilling maupun reskilling, sehingga bisa kembali bekerja atau menjadi wirausahawan.
Program Vokasi Indonesia Bekerja BPJamsostek mensyaratkan bagi calon peserta yang akan mendaftar yakni wajib memiliki akun aplikasi BPJSTKU, bertatus Warga Negara Indonesia (WNI), usia maksimal 40 tahun, telah menjadi peserta Penerima Upah BPJamsostek dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang valid dan diutamakan mengikuti program JHT (Jaminan Hari Tua).
Selain itu calon pendaftar juga harus memiliki masa kepesertaan BPJamsostek minimal 1 tahun atau 12 bulan dengan besaran upah yang dilaporkan minimal sebesar Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) terendah di Indonesia, mengalami PHK, masa berhenti paling singkat 1 bulan dan paling lama 24 bulan sebelum mendaftarkan dirinya di pelatihan ini.(tri)