Wednesday, 27 November 2019

Retakan Rumah Kian Besar, Warga Keranggan Pilih Mengungsi

Senin, 25 November 2019 — 7:21 WIB
Kasie Tanggap darurat BPBD Tangsel Ade Wahyudi didampingi staf saat melihat langsung keretakan rumah akibat pergeseeran tanah di RW 03, Kel. Keranggan, Setu. (anton)

Kasie Tanggap darurat BPBD Tangsel Ade Wahyudi didampingi staf saat melihat langsung keretakan rumah akibat pergeseeran tanah di RW 03, Kel. Keranggan, Setu. (anton)

TANGERANG – Sejumlah warga di lingkungan RW 03 Kelurahan Keranggan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), diminta untuk waspada terhadap bencana tanah longsor. Warga juga khawatir rumah ambruk bila terjadi lagi pergeseran tanah.

“Kami memang sudah dua hari lalu mengungsikan barang rumah tangga ke rumah tetangga terdekat atau saudara karena khawatir rumah mendadak longsor akibat pergeseraran tanah bergerak,” kata Hadijah, warga, Minggu (24/11/2019).

Langkah awal dilakukannya dengan memindahkan barang rumah tangga, seperti lemari, sebagai antisipasi jika terjadinya longsor susulan akibat tanah bergera. Ia mengaku sudah dua hari bersama suami dan anak mengungsi karena dinding rumah yang retak semakin besar.

Sementara itu, Kasie Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel, Ade Wahyudi, mengatakan langsung memberi peringatan atau sosialisasi melihat rumah warga yang kian parah seiring terjadinya longsor akibat tanah bergerak.

“Kami juga membentuk tiga tim satuan tugas penanggulangan bencana untuk memonitor di tujuh titik rawan longsor di Kota Tangsel,” ujarnya.

Sementara itu, Camat Setu, Hamdani, menambahkan hasil pendataan ada 100 rumah tersebar di Keranggan, Muncul dan Kademangan yang rawan longsor. “Mereka sudah diberikan peringatan untuk berhati-hati dari unit cepat tanggap (UCT) kecamatan,” ujarnya. (anton/yp)