Thursday, 28 November 2019

19 Tewas Jadi Korban

Serangan Tawon Makin Mengganas, Gubernur Ganjar Minta Pemkab/ Kota Gerak Cepat

Rabu, 27 November 2019 — 15:45 WIB
ilustrasi

ilustrasi

SEMARANG –  Serangan tawon di sejumlah wilayah di Jateng semakin mengganas . Di Kabupaten Klaten sudah 10 orang tewas diserang tawon, sedang di Pemalang 9 orang tewas termasuk pasangan suami isteri.

Menanggapi kejadian tersebut , Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta pemerintah kabupaten dan kota untuk melakukan waspada dan rutin melakukan patroli wilayah untuk mengantisipasi serangan teror tawon Vespa Affinis atau dikenal dengan tawon endhas.

“Tindakan paling gampang sekarang harus ada patroli. Dan saya coba koordinasi dengan bupati agar ada patroli. Untuk mengetahui tawon-tawon ini ada dimana dan apa yang terjadi,” kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Rabu (27/11/2019).

“Jika sudah dilakukan patroli dan ternyata pemerintah kabupaten tidak sanggup mengatasi, pihaknya siap menerjunkan tim untuk membantu,” tegasnya.

Namun, Ganjar menegaskan agar pemkab terlebih dulu gerak cepat mengatasi teror tersebut agar masyarakat tidak semakin resah.

“Saya butuh inisiatif dari pemkab. Kalau kemudian diperlukan, kami siap turun tangan. Beberapa dinas sudah saya sampaikan secara lisan, mereka siap membantu. Tapi belum ada permintaan,” jelasnya.

Berdasarkan data Pemprov Jateng kabupaten yang paling parah terkena serangan adalah Klaten. Sejak 2016 Pemkab Klaten mencatat laporan ada sebanyak 667 kasus. 10 orang tewas akibat sengatan tawon.

Sementara, di Pemalang ada 9 korban meninggal sejak 2018. Selain itu, binatang menyengat ini juga meresahkan warga Kudus, Sukoharjo dan Boyolali.

Dalam satu tahun ini di Kudus terdapat empat kasus. Sementara di Sukoharjo sebanyak 400 sarang telah dimusnahkan dalam satu tahun ini.

Bahkan dalam beberapa bulan terakhir, di Boyolali setiap malam ada dua atau tiga permintaan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk memberangus sarang tawon. (suatmadji/tri) .