JAKARTA – Partai Golkar menggelar Pendidikan Politik 2019 dengan mengangkat tema besar pembangunan nasional sebagai pengejawantahan Ideologi Pancasila. Bagi Partai Golkar, Pancasila sudah mestinya dijadikan arah dan panduan dalam mencapai tujuan pembangunan, yakni masyarakat adil dan makmur.
“Pendidikan politik kali ini kami susun dengan tema berkaitan dengan pembangunan dan Pancasila supaya pembangunan yang kita rencanakan dan laksanakan tetap berpegang teguh terhadap nilai-nilai Pancasila,” kata Ketua Penyelenggara Kegiatan Pendidikan Politik Partai Golkar 2019, Yahya Zaini, di Hotel Merlyn Park, Kamis (28/11/2019).
Menurutnya, nilai-nilai Pancasila tidak boleh luntur di tengah goncangan zaman dan perkembangan iptek. Pancasila yang menjadi ruh pembangunan dapat dipotret dari bentuk kebijakan publik yang diambil oleh pemerintah.
“Melalui pendidikan politik yang bertemakan nilai-nilai Pancasila dalam pembangunan ini, diharapakan kader-kader Partai Golkar dapat terus mengawal pembangunan yang selaras dengan cita-cita Pancasila. Kader-kader Partai Golkar harus terdepan dalam melaksanakan pembangunan yang sesuai dengan nilai Pancasila,” imbuhnya.
Dalam kegiatan pendidikan politik ini juga, kata Yahya dimaksudkan untuk memberikan penguatan dan pembekalan bagi kader partai, serta pemahaman kepada masyarakat yang diundang menjadi peserta akan nilai penting Pancasila dalam era 4.0 sekarang ini. Menurutnya, jangan sampai nilai-nilai Pancasila yang menjadi akar dan tujuan utama pembangunan luntur dan hilang.
“Penekanan mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sangat penting mengingat rongrongan terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara terus terjadi. Maraknya hoaks dan politik identitas sungguh tidak mencerminkan nilai-nilai Pancasila,” tuturnya.
Oleh karena itu, kata Yahya, sebagai partai tengah yang selalu menjadi benteng Pancasila, Partai Golkar terus berupaya mendorong agar nilai-nilai Pancasila aktual, dapat dipahami dan dapat dilaksanakan dalam berbagai kehidupan masyarakat.
“Jangan sampai pula, kita kehilangan pegangan dalam melakukan pengambilan kebijakan. Misalnya soal investasi, Indonesia tentu sangat butuh. Tetapi Partai Golkar ingin agar investasi yang hadir di Indonesia benar-benar menyentuh sektor riil, dapat mengurangi kemiskinan dan pengangguran,” tandasnya.
Melalui kegiatan pendidikan politik ini, Partai Golkar juga mendorong peningkatan peran partai politik dalam upaya pemantapan ideologi Pancasila dan keutuhan NKR, mendorong kebijakan pro investasi untuk pertumbuhan ekonomi yang berkualitas serta pemantapan demokrasi melalui pengelolaan keuangan partai politik yang transparan.
“Intinya kegiatan pendidikan politik ini kami dedikasikan bagi peningkatan demokrasi yang dapat menyejahterahkan masyarakat Indonesia,” tutupnya. (*/ys)